Kamis, 26 Januari 2012

RPP fisika kelas tujuh smtr 1


Rencana Pelaksanaan  Pembelajaran 1

Pertemuan 1

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                                    Materi Pokok              : Besaran dan Satuan
                                    Submateri Pokok         : Pengertian Besaran

I.          Standar Kompetensi 
       Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.   

II.      Kompetensi Dasar 
Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.

III.    Indikator 
Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengelompokkan ke dalam besaran pokok dan besaran turunan.

IV.    Alokasi Waktu  : 1 x 45 menit

V.      Tujuan Pembelajaran 
A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
       Peserta didik dapat  :
1.     Menjelaskan pengertian besaran
2.     Menjelaskan pengertian satuan
3.     Menjelaskan perbedaan antara besaran dan satuan.
4.     Mengidentifikasi besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari ke dalam besaran fisika.

B.   Kinerja Ilmiah
          Peserta didik dapat  :
1.   Menggunakan alat ukur sederhana seperti alat ukur massa, panjang (   timbangan badan ) secara baik dan benar
2.   Membaca skala pada jam tangan secara baik dan benar

VI.    Metode Pembelajaran 
1. Pembelajaran langsung
2.      Pembelajaran koperatif
         
VII.       Langkah Pembelajaran 
          A.  Pendahuluan 
                 Motivasi  :
1.      Guru mengajukan pertanyaan tentang “apa yang dimaksud dengan besaran fisika”?
2.      Guru mengajukan beberapa contoh kejadian sehari-hari misalnya tinggi badan, pemandangan yang indah, massa benda, baju bagus, waktu yang digunakan selama berlari dst. Manakah dari kejadian-kejadian tersebut yang dapat diukur dan memiliki nilai kuantitatif ?
Pengetahuan Prasyarat  :  Pengertian kualitatif dan kuantitatif

          B.   Kegiatan Inti
1.     Peserta didik  membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
2.     Peserta didik  diminta untuk mengukur panjang meja masing-masing menggunakan pensil.
3.     Peserta didik  diminta untuk menimbang badan masing-masing menggunakan timbangan badan.
4.     Menggunakan jam tangan masing-masing untuk mengukur waktu yang diperlukan untuk mengerjakan mengukur panjang meja tersebut dan menimbang badan.
5.     Secara kelompok peserta didik diminta untuk membuat kesimpulan dari percobaan tersebut

          C.   Penutup
1.    Melalui diskusi guru membimbing untuk menemukan pengertian besaran.
       Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dikelompokkan ke dalam besaran fisika
2.    Melalui diskusi guru membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi besaran-besaran yang termasuk besaran fisika maupun bukan.
       Massa, panjang, tinggi, waktu termasuk besaran fisika karena selain bisa diukur besarnya juga dapat dinyatakan dengan angka.
       Sedangkan pemandangan yang indah, baju yang bagus bukan termasuk besaran fisika karena hasil ukurannya tidak dapat dinyatakan dengan angka.
3.    Melalui diskusi guru membimbing untuk menemukan pengertian besaran fisika.
       Besaran fisika merupakan sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.

VIII. Sumber dan Alat
A.   Sumber    :  Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
B.   Alat          :  Pensil, timbangan badan, jam tangan

IX.    Penilaian
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
1.    Sebutkan besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk besaran fisika !
2.    Mengapa setiap besaran fisika harus memiliki angka?
3.    Apakah kejujuran, kemiskinan, kekayaan dapat dikelompokkan ke dalam besaran fisika? Mengapa?

          B.   Kinerja Ilmiah
Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta didik ketika mengukur panjang meja dengan pensil, mengukur waktu percobaan maupun ketika membaca skala pada timbangan sewaktu menimbang massa badannya.


Mengetahui :                                                                                       Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                                   John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                           NIP. ……………….

Pertemuan 2

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                                    Materi Pokok              : Besaran dan Satuan
                                    Submateri Pokok         : Besaran Pokok dan Besaran Turunan
                                

I.       Standar Kompetensi 
       Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.   

II.      Kompetensi Dasar 
Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.

III.    Indikator 
       Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari kemudian   mengelompokkan ke dalam besaran pokok dan besaran turunan.

IV.    Alokasi Waktu  : 1 x 45 menit  
V.      Tujuan Pembelajaran                
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik  dapat :
1.     Menjelaskan perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan
2.     Menjelaskan besaran-besaran yang termasuk besaran  pokok
3.     Menjelaskan besaran-besaran yang termasuk besaran  turunan
4.     Menjelaskan contoh besaran  pokok dan besaran  turunan

          B.   Kinerja Ilmiah
Peserta didik  dapat :
Menggunakan alat ukur sederhana seperti alat ukur volum secara baik dan benar

VI.    Metode Pembelajaran 
1.     Pembelajaran langsung
2.     Pembelajaran koperatif

VII.   Langkah Pembelajaran
          A.   Pendahuluan          
Motivasi  :
1.     Guru mengajukan pertanyaan “ Apakah perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan”?
2.     Guru mengajukan beberapa contoh misalnya besaran massa. Panjang, waktu, volum, kecepatan dst termasuk besaran-besaran apakah contoh-contoh tersebut ?

Pengetahuan Prasyarat  :  Pengertian besaran dalam fisika

          B.   Kegiatan Inti
1.    Peserta didik  membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
2.    Peserta didik  diminta  untuk melakukan “Mari Bereksperimen 1.1” dalam buku IPA SMP Jilid 1A penerbit Erlangga
3.    Secara kelompok peserta didik diminta untuk mengelompokkan mana yang termasuk besaran  dan satuan.
4.    Secara kelompok peserta didik diminta untuk membaca topik besaran pokok dan besaran turunan
5.    Secara kelompok peserta didik diminta untuk membuat kesimpulan dari percobaan tersebut

          C.   Penutup
1.     Melalui diskusi, guru membimbing untuk membedakan antara besaran dan satuan.
        Besaran adalah sesuatau yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan   angka, contohnya besaran fisika.
        Pada percobaan besaran : Volum, satuan : cangkir, gelas kecil, ember, kaleng susu.
2.     Melalui diskusi, guru membimbing untuk menemukan pengertian besaran pokok dan besaran fisika.
       Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran yang lain.
       Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran lain. 

3.     Melalui diskusi guru membimbing peserta didik untuk mengklasifikasi besaran-besaran yang termasuk besaran pokok maupun besaran turunan.
       Besaran pokok al : massa, panjang, waktu karena satuan :massa ( kg ), panjang (m), waktu ( jam ) tidak diturunkan dari satuan besaran lain. Besaran pokok yang lain al : kuat arus ( A ), jumlah zat ( mol ), itensitas cahaya ( candela ).
       Besaran turunan al : luas, kecepatan, massa jenis, dst, karena satuan luas ( m2), diturunkan dari satuan panjang ( m ). kecepatan ( km/jam ), diurunkan dari satuan panjang ( km) dan satuan waktu ( jam ) , massa jenis ( kg/m3) diturunkan dari satuan massa ( kg) dan satuan panjang (m).

4.     Melalui diskusi guru membimbing untuk menemukan pengertian mengukur.
       Mengukur adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.

VIII. Sumber dan Alat
          A.   Sumber    :  Buku IPA SMP Jilid 1A  penerbit Erlangga
          B.   Alat          :  Kaleng susu bekas, cangkir, gelas kecil dan air dalam ember

IX.    Penilaian
A.  Pemahaman dan penerapan konsep
1.    Apakah setiap besaran pokok satuannya tidak diturunkan dari satuan besaran laian?
2.    Apakah setiap besaran turunan satuannya diturunkan dari satuan besaran laian?
3.    Sebutkan contoh lain dari besaran turunan yang disebutkan di atas dan sebutkan pula dari mana satuannya diturunkan!


          B.   Kinerja Ilmiah        
Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta didik ketika mengukur volum dengan beberapa satuan al : cangkir, gelas kecil, kaleng susu, mengukur waktu percobaan maupun ketika membaca skala pada timbangan sewaktu menimbang massa badannya.






Mengetahui :                                                                                       Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                                   John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                           NIP. ……………….
Pertemuan 3

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                                    Materi Pokok              : Besaran dan Satuan
                                    Submateri Pokok         : Satuan Sistem Internasional
           

I.       Standar Kompetensi 
          Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. 
         
II.      Kompetensi Dasar                    
Membedakan besaran pokok dengan besaran turunan serta satuan untuk masing-masing besaran tersebut.

III.    Indikator                                   
          A.   Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.
          B.   Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana.
          C.   Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok maupun besaran turunan *).

IV.    Alokasi Waktu  : 1 x 45 menit

V.      Tujuan Pembelajaran                
A.  Pemahaman dan Penerapan Konsep           
                        Peserta didik  dapat  :
                 1.    Mengkonversi satuan
                 2.    Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran

          B.   Kinerja Ilmiah
                 Peserta didik  dapat  :
1.     Menggunakan alat ukur sederhana seperti alat ukur panjang (mistar, jangka sorong, milimeter sekrup ) secara baik dan benar
2.     Membaca skala pada alat ukur dengan benar

VI.    Metode Pembelajaran 
1.     Pembelajaran langsung
2.         Pembelajaran koperatif

VII.   Langkah Pembelajaran
          A.   Pendahuluan          
                 Motivasi  :
1.     Guru mengajukan pertanyaan “ Mengapa perlu ada kesamaan satuan di seluruh dunia ( secara internasional )”?
2.     Guru memberi contoh cara mengukur panjang dengan mikrometer sekrup dan jangka sorong.

Pengetahuan Prasyarat  :  Pengertian mengukur, Pengertian satuan

          B.   Kegiatan Inti
1.    Peserta didik membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
2.    Secara kelompok peserta didik diminta untuk membaca seluruh bab 1 Buku IPA SMP Jilid 1A penerbit Erlangga.
3.    Peserta didik  diminta untuk mengukur panjang benda menggunakan jangka sorong dan menggunakan mikrometer sekrup.
4.    Peserta didik  diminta untuk mengerjakan kemampuan komunikasi dan menjawab pertanyaan :
a.    Sebutkan tiga syarat yang harus dipenuhi oleh standar satuan yang baik?
b.    Mengapa mata harus tegak lurus pada garis skala yang dibaca?
5.    Secara kelompok peserta didik  diminta untuk membuat kesimpulan dari percobaan tersebut.

          C.   Penutup
Melalui diskusi guru membimbing untuk menemukan pengertian besaran.
Besaran merupakan sesuatu yang dapat diukur, memiliki nilai dan dinyatakan dengan angka.

VIII. Sumber dan Alat
A.  Sumber     : Buku IPA SMP Jilid 1A penerbit Erlangga 
B.  Alat        : Kaleng susu bekas, cangkir, gelas kecil dan air dalam ember

IX.    Penilaian
          A.   Pemahaman dan penerapan Konsep:
1.     Apakah setiap besaran pokok satuannya tidak diturunkan dari satuan besaran laian?
2.     Apakah setiap besaran turunan satuannya diturunkan dari satuan besaran laian?
3.     Sebutkan contoh lain dari besaran turunan yang disebutkan di atas dan sebutkan pula darimana satuannya diturunkan!

          B.   Kinerja Ilmiah
Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta didik  ketika mengukur volum dengan beberapa satuan al : cangkir, gelas kecil, kaleng susu , mengukur waktu percobaan maupun ketika membaca skala pada timbangan sewaktu menimbang massa badannya.


Mengetahui :                                                                                       Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                                    John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                            NIP. ……………….







Pertemuan 4

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                                    Materi Pokok              : Besaran dan Satuan
                                    Submateri Pokok         : Konversi Satuan Panjang, Massa, dan Waktu


I.       Standar Kompetensi 
          Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. 

II.      Kompetensi Dasar                    
Membedakan besaran pokok dengan besaran turunan serta satuan untuk masing-masing besaran tersebut.

III.    Indikator                                   
          A.   Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.
          B.   Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana.
          C.   Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok maupun besaran turunan *).

IV.    Alokasi Waktu  : 1 x 45 menit

V.      Tujuan Pembelajaran                
    A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
       Peserta didik  dapat :
Mengkonversi satuan dalam SI baik satuan panjang, satuan massa dan satuan waktu ( satuan besaran pokok ) maupun besaran turunan.

          B.   Kinerja Ilmiah
                 Peserta didik  dapat  :  -

VI.    Metode Pembelajaran 
          Pembelajaran langsung

VII.   Langkah Pembelajaran
          A.   Pendahuluan          
Motivasi  :
Guru mengajukan pertanyaan “ Mengapa perlu ada kesamaan satuan di   seluruh dunia (secara internasional)”?

Pengetahuan Prasyarat  :  Pengertian Satuan

          B.   Kegiatan Inti
Guru menjelaskan  tentang tangga konversi untuk satuan-satuan dalam SI.
Peserta didik  diminta untuk mendiskusikan “Mengapa Diperlukan Sistem Satuan Internasional“ ?
 
C.   Penutup
Guru memantapkan kembali besaran-besaran yang termasuk besaran pokok dan besaran turunan dan satuannya dalam SI.

VIII. Sumber dan Alat
          A.   Sumber    :  Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
          B.   Alat          :  Charta

IX.    Penilaian
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik diminta untuk mengerjakan latihan soal tentang konversi.
Konversikan satuan-satuan berikut ini :
1.    15 m         = ... cm
2.    0,05 km    = ... m
3.    0,75 g       = ... mg
4.    0,52 ms    = ...  µs
5.    600 mL    =  ... L
    6.    1 µm        = ... m
    7.    2.5 kg       =  ... mg
    8.    1 ...           = 10 g
    9.    1 ...           = 0,001 m
    10. 2,5 ...        = 2.500 m


          B.   Kinerja Ilmiah
Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta didik ketika mengukur volum dengan beberapa satuan al : cangkir, gelas kecil, kaleng susu , mengukur waktu percobaan maupun ketika membaca skala pada timbangan sewaktu menimbang massa badannya.


Mengetahui :                                                                                       Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                                   John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                           NIP. ……………….








 
Rencana Pelaksanaan  Pembelajaran 2

Pertemuan 1

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                                    Materi Pokok              : Suhu
                                    Sub materi Pokok        : Pengertian Suhu
           

I.       Standar Kompetensi 
       Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.  

II.      Kompetensi Dasar                    
Mendiskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya

III.       Indikator 
Mengemukakan alasan mengapa indra peraba tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu.

IV.    Alokasi Waktu  : 1 x 45 menit



V.      Tujuan Pembelajaran    
A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
                 Peserta didik  dapat  :
1.    Menjelaskan pengertian suhu
2.    Menjelaskan perlunya manusia mempergunakan alat ukur suhu
         
          B.   Kinerja Ilmiah
                 Peserta didik  dapat  :
                 Melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa tangan tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu.
     
VI.    Metode Pembelajaran 
1.     Pembelajaran langsung
2.     Pembelajaran koperatif

VII.   Langkah Pembelajaran
A.   Pendahuluan
Motivasi  :
                 Pada siang hari yang panas kamu merasakan kepanasan. Dapatkah kamu mengukur derajat kepanasan tersebut?

Prasayarat Pengetahuan :  Pengertian panas


          B.   Kegiatan Inti
                 1.    Peserta didik  diminta untuk melakukan demonstrasi “ Menyelidiki apakah tepat jika tangan digunakan sebagai sensor suhu “buku IPA Fisika SMP Jilid 1 A Penerbit Erlangga.
                 2.    Secara kelompok Peserta didik diminta untuk menyimpulkan dari kegiatan di atas.

          C.   Penutup
Melalui diskusi, disimpulkan  :
Tangan tidak bisa digunakan sebagai sebagai alat pengukur suhu.
                 Alasan  :
1.     Jangkauan tangan sangat terbatas, tangan tidak tahan menyentuh benda yang sangat panas atau sangat dingin
2.     Tangan mengalami kekeliruan dalam menilai suhu. Misalnya setelah tangan kanan dicelupkan ke dalam air hangat dan tangan kiri ke dalam air dingin, kemudian kedua belah tangan tersebut dimasukkan ke dalam air biasa tangan kanan merasa lebih sejuk dan tangan kiri merasa lebih hangat.
3.     Tangan juga tidak bisa menentukan derajat panas suatu benda.
4.     Untuk mengukur suhu diperlukan alat yaitu termometer.



VIII. Sumber dan Alat
          A.   Sumber         :  Buku IPA SMP Jilid 1A penerbit Erlangga
          B.   Alat/Bahan   :  Tiga buah baskom berisi masing-masing air panas, air biasa dan air dingin.  
   
IX.    Penilaian
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik  diminta untuk menjawab latihan apakah yang kamu ketahui tentang suhu?

          B.   Kinerja Ilmiah
Guru mengamatinya ketika peserta didik melakukan demonstrasi untuk menyelidiki bahwa tangan tidak bisa digunakan sebagai alat pengukur suhu.


Mengetahui :                                                                                       Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                                   John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                           NIP. ……………….






Pertemuan 2

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                                    Materi Pokok              : Suhu
                                    Sub materi Pokok        : Termometer
                       

I.       Standar Kompetensi 
       Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.   

II.      Kompetensi  Dasar
Mendiskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya.

III.       Indikator
          A.   Menggunkan termometer untuk mengukur suhu zat.
          B.   Membuat termometer sederhana berskala berdasarkan sifat perubahan volum suatu zat cair ketika suhunya naik.
          C.   Membandingkan skala termometer Celcius dengan skala termometer yang lain.
IV.    Alokasi Waktu  : 2 x 45 menit

V.      Tujuan Pembelajaran    
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
                 Peserta didik dapat  :
                 1.    Menjelaskan apa yang dimaksud dengan termometer   
                 2.    Menjelaskan sifat-sifat fisik zat yang bisa digunakan untuk membuat termometer
                 3.    Menjelaskan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah termometer.
                 4.    Menjelaskan cara pembuatan termometer
                 5.    Membandingkan skala termometer yang satu dengan yang lain

          B.   Kinerja Ilmiah
                 Peserta didik  dapat  :
                 Melakukan percobaan untuk membuat termometer.

VI.    Metode Pembelajaran 
1.     Pembelajaran langsung
2.     Pembelajaran koperatif

VII.   Langkah Pembelajaran
          A.   Pendahuluan
Motivasi  :
Bagaimana cara membuat termometer, sehingga dapat digunakan untuk mengukur suhu ?

Pengetahuan Prasyarat  :    Pengertian Suhu

          B.   Kegiatan Inti 
                 1.    Peserta didik  diminta untuk melakukan Mari Bereksperimen 2.2 halaman 20 Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
                 2.    Secara kelompok peserta didik diminta untuk menyimpulkan dari kegiatan di atas.

          C.   Penutup
Melalui diskusi, disimpulkan  :
1.     Cara membuat skala thermometer  :
a.   Menentukan titik tetap tetap bawah, yaitu dengan memasukkan pentolan termometer ke dalam wadah yang berisi es, perhatikan raksa dalam termometer jika tidak turun lagi, pada termometer beri tanda goresan tepat dengan permukaan raksa dan diberi angka 0.

b.   Menentukan titik tetap tetap atas, yaitu dengan memasukkan pentolan termometer ke dalam wadah yang berisi air yang dipanaskan sampai mendidih, perhatikan raksa dalam termometer jika tidak naik lagi, pada termometer beri tanda goresan tepat dengan permukaan raksa dan diberi angka 100.

c.   Jarak antara titik tetap bawah dengan titik tetap atas dibagi menjadi 100 bagian, setiap bagian sama dengan 1 C.

d.   Skala dapat diperluas, bagian bawah dibagi 10 bagian dengan tanda minus dan bagian atas ditambah sampai 10 bagian.

                 2.    Perbandingan skala termometer Celcius dengan skala termometer lainnya :
                        a.    Termometer Kelvin
Suhu terendah termometer Kelvin adalah -273 C dan diberi angka 0  K atau  0 C = 273 K yang disebut juga nol mutlak.
Hal ini dapat dijelaskan :
Partikel-partikel suatu zat yang senantiasa bergerak. Pada suhu -273 C gerak partikel-partikel berhenti, sehingga  suhu -273 C merupakan suhu terendah yang masih mungkin dimiliki oleh suatu benda.
Suhu air mendidih diberi angka 373 K, maka 100 C = 373 K, dapat dirumuskan  :
                                 t C = ( t + 273 ) K
                                 t K   = ( t - 273 ) C

b.    Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah termometer Fahrenheit : titik leur es diberi angka 32, supaya dimulai dengan angka 0, maka ditambah – 32 ditulis F-32.
Titik tetap atas termometer Fahrenheit : air sedang mendidih diberi angka 212, antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 180, sehingga dirumuskan  :
( F-32) : C = 180 : 100
( F-32) : C = 9 : 5
                       
VIII. Sumber dan Alat :
          A.   Sumber    :  Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
          B.   Alat          :  Alat dan Bahan pada Kegiatan “ Mari Bereksperimen 2.2 “

IX.    Penilaian
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik  diminta untuk menjawab latihan  :
1.    Mengapa termometer digunakan sebagai alat ukur suhu?
2.    Bagaimana cara menentukan titik tetap bawah dan titik tetap atas sebuah termometer
3.    Mengapa suhu -273 C sebagai suhu 0 termometer Kelvin ?

4.    Ubahlah ke dalam :
                        a.    15 C       = .... K
                        b.    45 C       = .... F
                        c.    30 F   = .... C

          B.   Kinerja Ilmiah
Guru mengamatinya ketika peserta didik melakukan demonstrasi untuk menyelidiki bahwa tangan tidak bisa digunakan sebagai alat pengukur suhu.             


Mengetahui :                                                                                       Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                                    John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                            NIP. ……………….







Pertemuan 3

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                                    Materi Pokok              : Suhu
                                    Sub materi Pokok        : Termometer Cairan dalam Pipa Kaca
           

I.       Standar Kompetensi 
          Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. 

II.      Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya.

III.       Indikator
          A.   Menggunakan termometer sederhana untuk mengukur suhu zat
          B.   Membuat termometer sederhana berskala berdasarkan sifat perubahan volum suatu zat cair ketika suhunya naik.
          C.   Membandingkan skala termometer Celcius dengan skala termometer yang lain.

IV.    Alokasi Waktu  : 1 x 45 menit


V.      Tujuan Pembelajaran    
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik  dapat menjelaskan  :
                 1.    Jenis termometer yang banyak dijumpai dalam keseharian 
                 2.    Mengapa  termometer keseharian menggunakan cairan sebagai isinya
                 3.    Mengapa pentolan pipa sebuah termometer dibuat dari kaca tipis.
                 4.    Keuntungan dan kerugian raksa sebagai cairan pipa termometer
                 5.    Keuntungan dan kerugian alkohol sebagai cairan pipa termometer
                 6.    Mengapa cairan pipa termometer tidak menggunakan air
                 7.    Prinsip kerja termometer yang digunakan sehari-hari

          B.   Kinerja Ilmiah
                 -

VI.    Metode Pembelajaran 
1.     Pembelajaran langsung
2.     Pembelajaran koperatif
         
VII.   Langkah Pembelajaran
          A.   Pendahuluan
Motivasi  :
                 Dapatkah kamu menjelaskan mengapa termometer sehari-hari menggunakan cairan?

Pengetahuan Prasyarat  :  Prinsip kerja thermometer

          B.   Kegiatan Inti 
Peserta didik  diminta untuk mendiskusikan” Termometer Cairan dalam Pipa Kaca” . Secara kelompok peserta didik  diminta untuk menyimpulkan dari kegiatan di atas.

          C.   Penutup
Melalui diskusi, disimpulkan  :
                 1.    Jenis termometer yang paling banyak dijumpaai sehari-hari adalah termometer yang pipa kacanya berisi cairan, contohnya termometer raksa., karena raksa pemuaiannya teratur sedangkan umumnya cairan memuai tidak teratur.
                
                 2.    Termometer terbuat dari pipa kapiler, ini dimaksudkan agar termometer peka artinya dengan pemuaian raksa yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar pada panjang kolom raksa.
                
                 3.    Pentolan termometer terbuat dari kaca tipis, dimaksudkan agar kalor segera dapat dihantarkan secara konduksi oleh pentolan kepada cairan di dalamnya.
                
                 4.    Pipa termometer dibungkus dengan tangkai kaca tebal, karena bertindak sebagai pembesar yang memungkinkan suhu dibaca dengan mudah.
                
                 5.    Keuntungan raksa sebagai cairan termometer  :
                        a.    Pemuaiannya teratur
                        b.    Mudah dilihat karena warnanya mengkilap
                        c.    Tidak membahasi dinding kaca
                        d.    Jangkauan suhu raksa cukup besar, yaitu membeku pad suhu -40C dan mebdidih pada suhu 350C.
                        e.    Dapat terpanasi dengan merata, sehingga menunjukkan suhu yang cepat dan tepat

                 6.    Kerugian raksa sebagai cairan pengisi termometer  :
                        a.    Raksa mahal
                        b.    Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah ( misal di kutub )
                        c.    Raksa ( air keras ) berbahaya.
                
                 7.    Selain raksa ada termometer zat cair, yaitu termometer alkohol.
                
                 8.    Keuntungan alkohol sebagai cairan termometer  :
                        a.    Murah dibandingkan raksa
                        b.    Teliti, karena dengan kenaikan suhu yang kecil saja, akan mengalami perubahan volum yang lebih besar.
                        c.    Dapat mengukur suhu yang sangat dingin, karena titik beku alkohol -112C
                
                 9.    Kerugian alkohol sebagai cairan pengisi termometer  :
                        a.    Titik didihnya rendah, yaitu 78C
                        b.    Tidak berwarna
                        c.    Membasahi dinding kaca
                
                 10.  Air tidak digunakan sebagai pengisi termometer, karena :
                        a.    Membasahi dinding
                        b.    Tidak berwarna
                        c.    Jangkauan terbatas ( 0C – 100C )
                        d.    Perubahan volumnya sangat kecil ketika terkena panas
                        e.    Hasil pengukuran kurang teliti, karena air termasuk penghantar kalor yang jelek
                

                 11.  Beberapa termometer dalam keseharian  :
                        a.    Termometer klinis, untuk mengukur suhu tubuh. Skalanya antara 35C - 42C
                        b.    Termometer dinding, untuk mengukur suhu ruang. Angka-angka  pada skalanya antara –50C s/d 50C.
                        c.    Termometr maksimum dam minimum, biasanya digunakan untuk untuk mengukur suhu maksimum dan minimum pada rumah yang digunakan untuk menanam tanaman pada penalitian. Suhu maksimum terjadi pada siang hari dan suhu minimum terjadi pada malam hari.
                
                 12.  Termometer lainnya  :
                        a.    Termometer gas
                        b.    Termometer platina
                        c.    Termometer termistor
                        d.    Termometer termokopel
                        e.    Termometer bimetal
                        f.     Termometer pirometer

VIII. Sumber dan Alat
          A.   Sumber    :  Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
          B.   Alat          :  -

IX.    Penilaian
         A.    Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik  diminta untuk menjawab latihan ulangan Bab 2 Buku IPA SMP Kelas 7 Jilid 1A Penerbit Erlangga.

         B.    Kinerja Ilmiah  :  -
                    

Mengetahui :                                                                                       Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                                    John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                           NIP. ……………….







Rencana Pelaksanaan  Pembelajaran 3

pertemuan 1

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                                    Materi Pokok              : Pengukuran
                                    Submateri Pokok         : Satuan Baku dan Satuan Tak Baku 
           

I.       Standar Kompetensi 
       Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.   

II.      Kompetensi Dasar
Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering dipergunakan dalam kehidupan sehari hari.

III.       Indikator
Mengukur dengan satuan baku dan satuan tak baku

IV.    Alokasi Waktu  : 1 x 45 menit

V.      Tujuan Pembelajaran                
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik  dapat  :
                 1.    Menjelaskan perbedaan satuan baku dan satuan tak baku
                 2.    Menyebutkan contoh satuan baku dan satuan tak baku dalam kehidupan 
                        sehari - hari.

          B.   Kinerja Ilmiah
                 Peserta didik  dapat  :
1.     Menggunakan alat ukur panjang dengan stik meter (  mistar ) secara baik dan benar
2.     Membaca skala pada alat ukur dengan benar
3.     Mengukur panjang benda dengan satuan tak baku ( menggunakan pensil, pulpen ).

VI.    Metode Pembelajaran 
1.     Pembelajaran langsung
2.     Pembelajaran koperatif
         



VII.   Langkah Pembelajaran
          A.   Pendahuluan          
Guru mengajukan pertanyaan  :
1.    Mengapa kita perlu satuan yang berlaku secara internasional ?
2.    Apa saja satuan yang termasuk satuan internasional?

          B.   Kegiatan Inti
1.     Peserta didik  membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
2.     Secara kelompok mengerjakan kegiatan “ Mengukur volum zat cair dengan satuan baku dan tak baku” dan “ Mengukur panjang benda dengan satuan baku dan tak baku”
3.     Secara kelompok peserta didik diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan.

          C.   Penutup
1.      Melalui diskusi guru memantapkan kembali perbedaan satuan baku dan satuan tak baku.
       Satuan baku merupakan satuan yang diakui secara internasional.
       Satuan tak baku merupakan satuan yang tidak diakui secara internasional, sehingga hanya digunakan di negara tertentu.

2.    Guru membimbing peserta didik  untuk menyebutkan contoh satuan baku dan  satuan tak baku sebari-hari.
Contoh satuan baku  :  meter, kilogram,  liter.
Contoh satuan tak baku :  jengkal, tumbak, inchi, kaki dan mil.  

VIII. Sumber dan Alat
          A.   Sumber    :  Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
          B.   Alat          :  Sebuah stik meter ( mistar yang panjangnya 1 m ), pensil, pulpen

IX.    Penilaian
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
     Peserta didik  diminta mengerjakan tugas “Menguji Diri 3.3 “ Buku IPA SMP Jilid 1A  Penerbit Erlangga.

          B.   Kinerja Ilmiah
Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta didik  ketika mengukur panjang benda  dengan beberapa beberapa alat ukur panjang misalnya mistar ( untuk satuan baku ) dan pensil, pulpen, jengkal dst ( satuan tak baku ).






Mengetahui :                                                                                       Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                                    John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                            NIP. ……………….


        



Pertemuan 2

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                                    Materi Pokok              : Pengukuran
                                    Submateri Pokok         : Standar dan Alat Ukur Panjang
           

I.       Standar Kompetensi 
          Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.  

II.      Kompetensi Dasar
Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering dipergunakan dalam kehidupan sehari hari

III.       Indikator
          Menggunakan alat ukur ( mistar, timbangan, stopwatch ) secara baik dan benar.

IV.    Alokasi Waktu  : 1 x 45 menit

V.      Tujuan Pembelajaran    
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik  dapat  :
                 1.    Menjelaskan cara mengukur  panjang, diameter dan ketebalan suatu benda
                 2.    Membaca skala pada pengukuran benda menggunakan mistar,   mikrometer dan jangka sorong.

          B.   Kinerja Ilmiah
                 Peserta didik  dapat  :
1.    Menggunakan alat ukur panjang, diameter dan ketebalan suatu benda  secara baik dan benar
2.    Membaca skala pada alat ukur dengan benar pada alat ukur panjang  seperti mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup

VI.    Metode Pembelajaran 
1.     Pembelajaran langsung
2.     Pembelajaran koperatif
         
VII.   Langkah Pembelajaran
          A.   Pendahuluan          
                 Motivasi  :
Guru mengajukan pertanyaan  :
1.     Bagaimana cara mengukur panjang benda yang sangat kecil?
2.     Bagaimana cara mengukur ketebalan kertas?
3.     Bagaimana cara mengukur diameter dari benda-benda yang sangat kecil?
4.     Memberi contoh cara mengukur pang benda dengan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup yang benar.

Pengetahuan Prasyarat  :  Mengukur panjang dengan mistar

          B.   Kegiatan Inti
1.    Peserta didik  membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
       Secara kelompok mengerjakan soal Kompetensi dasar buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit  Erlangga. (Mengukur panjang benda dengan jangka sorong dan mikrometer sekrup)
2.    Secara kelompok peserta didik diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan.
         
          C.   Penutup
Melalui diskusi, guru menyimpulkan  :
1.     Fungsi mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. 
2.     Tiga syaratyang harus dipenuhi oleh standar satuan.
3.     Bagaimana posisi mata yang bebar ketika membaca skala.

VIII. Sumber dan Alat
          A.   Sumber    :  Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
          B.   Alat          :  Sebuah  mistar yang panjangnya 30 cm, sebuah jangka sorong,
                                    sebuah mikrometer sekrup

IX.    Penilaian
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
1.    Sebutkan tiga syarat yang harus dipenuhi oleh standar satuan yang baik!
2.    Bagaimana posisi mata yang benar ketika mengukur panjang benda denga mistar?

          B.   Kinerja Ilmiah
Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta didik ketika mengukur panjang benda dengan beberapa alat ukur misalnya  mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
     

Mengetahui :                                                                                               Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                               John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                       NIP. ……………….







Pertemuan 3

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                                    Materi Pokok              : Pengukuran
                                    Submateri Pokok         : Standar dan Alat Ukur Massa
                       

I.       Standar Kompetensi 
          Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. 

II.      Kompetensi Dasar
Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering dipergunakan dalam kehidupan sehari hari.

III.       Indikator
          Menggunakan alat ukur ( mistar, timbangan, stopwatch ) secara baik dan benar.

IV.    Alokasi Waktu  : 1 x 45 menit

V.      Tujuan Pembelajaran    
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
                 Peserta didik  dapat  :
                 1.    Menjelaskan cara mengukur massa suatu benda
                 2.    Membaca skala pada pengukuran benda menggunakan neraca

          B.   Kinerja Ilmiah
                 Peserta didik  dapat  :
1.    Menggunakan berbagai alat ukur massa suatu benda secara baik dan benar
2.    Membaca skala pada berbagai alat ukur massa suatu benda dengan benar.

VI.    Metode Pembelajaran 
1.   Pembelajaran langsung
2.   Pembelajaran koperatif
VII.   Langkah Pembelajaran
          A.   Pendahuluan          
Motivasi  :
                 Guru mengajukan pertanyaan :
“ Bagaimana cara mengukur massa suatu benda baik yang besar maupun  yang sangat kecil”?

Pengetahuan Prasyarat  :  Besaran pokok dan satuannya

          B.   Kegiatan Inti
1.     Peserta didik membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
2.     Disajikan beberapa alat ukur massa peserta didik secara kelompok diminta untuk  menimbang badan masing-masing, menimbang bermacam-macam benda dengan berbagai alat ukur massa misalnya neraca dua lengan, neraca tiga lengan , neraca elektronik dan neraca.
3.     Secara kelompok peserta didik diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan.

          C.   Penutup
Melalui diskusi, guru menyimpulkan  :
Bermacam alat ukur massa benda al : neraca dua lengan neraca tiga lengan, neraca kamar mandi, neraca pasar, neraca elektronik.
Fungsi masing-masing neraca :
1.     Neraca dua lengan neraca tiga lengan, nerca kamar mandi, neraca pasar,    neraca elektronik untuk mengukur massa benda yang tidak terlalu besar dan prinsip pemakaiannya adalah keseimbangan antara beban ( benda  ) dengan anak timbangan
2.     Neraca kamar mandi digunakan untuk menimbang massa badan.
3.     Neraca elektronik untuk mengukur massa benda dengan akurat dan ditampilkan dalam bentuk angka-angka ( digital ).

VIII. Sumber dan Alat
          A.   Sumber    :    Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
          B.   Alat          :    Berbagai alat ukur massa al :
1.   Neraca dua lengan, neraca tiga lengan, neraca kamar mandi, neraca pasar, neraca elektronik masing-masing satu buah.
2.   Benda yang akan diukur massanya misalnya batu, buku dst.

IX.    Penilaian
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep : 
1.    Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas “Menguji Diri 3.2 “ buku IPA SMP kelas VII Penerbit Erlangga.Sebutkan alat ukur massa selain yang telah disebutkan !
2.     Mengapa sebelum menggunakan alat timbangan, kita harus terlebih dahulu mengatur jarum penunjukk tepat pada angka nol ?

          B.   Kinerja Ilmiah
Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta didik ketika mengukur massa benda  dengan beberapa alat ukur massa al : neraca dua lengan, neraca tiga lengan, timbangan  pasar, neraca kamar mandi dan neraca digital dst, maupun ketika membaca skala pada beberapa neraca tersebut.

            
Mengetahui :                                                                                       Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                                    John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                            NIP. ……………….







Pertemuan 4

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                                    Materi Pokok              : Pengukuran
                                    Submateri Pokok         : Standar dan Alat Ukur Waktu dan Suhu

I.          Standar Kompetensi 
          Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.

II.      Kompetensi Dasar
Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering dipergunakan dalam kehidupan sehari hari.

III.       Indikator
          Menggunakan alat ukur (mistar, timbangan, stopwatch) secara baik dan benar.

IV.    Alokasi Waktu  : 2 x 45 menit

V.      Tujuan Pembelajaran                
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
                 Peserta didik dapat  :
                 1.    Menjelaskan cara mengukur  waktu dan suhu menggunakan alat.
                 2.    Membaca skala pada pengukuran waktu dan suhu menggunakan berbagai  alat ukur waktu dan alat ukur suhu.
          B.   Kinerja Ilmiah
                 Peserta didik dapat  :
1.     Menggunakan berbagai alat ukur waktu dan suhu secara baik dan benar
2.     Membaca skala pada berbagai alat ukur waktu dan suhu dengan benar.
3.     Mengukur waktu dan suhu suatu benda

VI.    Metode Pembelajaran 
1.   Pembelajaran langsung
2.   Pembelajaran koperatif
         
VII.   Langkah Pembelajaran
          A.   Pendahuluan          
Motivasi  :
Guru mengajukan pertanyaan  :
1.     Bagaimana sebenarnya prinsip pengukuran waktu? 
2.     Mengapa diperlukan termometer untuk mengukur suhu badan?
                Pengetahuan prasyarat  :  Membaca skala pada jam ( alat ukur waktu )

          B.   Kegiatan Inti
1.     Peserta didik membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
2.     Peserta didik diminta untuk membaca buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga halaman 42 – 44 tentang alat ukur waktu
3.     Masing masing kelompok diminta membuat jam matahari
4.     Disajikan berbagai alat ukur waktu seperti stop watch, jam digital dan jam pasir ( jika ada ), kemudian peserta didik diminta untuk mengukur suhu badan masing-masing dengan meletakkan sebuah termometer di ketiak untuk mengukur suhu badan masing-masing.
5.     Secara kelompok peserta didik diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan.

          C.   Penutup
Melalui diskusi, guru menyimpulkan  :
                 1.    Prinsip pengukuran waktu adalah menghitung pengulangan kejadian.
Contoh : detak jantung, getaran pegas, ayunan bandul, getaran kristal kuarsa dst dapat digunakan untuk mengukur waktu.
                 2.    Alat ukur waktu al : jam matahari, jam pasir, arloji, stop watch, jam atom dsb.
                 3.    Alat ukur suhu adalah termometer. Diperlukan termometer untuk mengukur suhu karena dengan termometer, suhu dapat ditunjukkan dengan angka  secara tepat.

VIII. Sumber dan Alat
          A.   Sumber         :     Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
          B.   Alat              :     Untuk mengukur panjang :
1.   Karbon
2.  Tongkat kecil
3.  Gunting
4.  Busur derajat
5.  Kompas
6.  Pita perekat
                   Untuk mengukur waktu :
1.   Jam pasir ( jika ada )
2.  Arloji, stop watch
                    Untuk mengukur suhu  :  Termometer

IX.    Penilaian
          A.   Pemahaman dan Penerapan konsep
1.     Peserta didik diminta untuk mengerjakan Latihan Ulangan Bab 3 buku IPA SMP kelas VII Jilid 1A Penerbit Erlangga.
2.     Sebutkan alat ukur waktu selain yang telah disebutkan di atas !
3.     Manakah alat ukur waktu yang paling teliti? Mengapa demikian ?

          B.   Kinerja Ilmiah
Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta didik ketika mengukur waktu dengan beberapa alat ukur waktu al : arloji dan stop watch, mengukur waktu percobaan maupun ketika membaca skala pada termometer ketika mengukur suhu  badannya

Mengetahui :                                                                                               Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                               John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                       NIP. ……………….

Pertemuan 5

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                                    Materi Pokok              : Pengukuran
                        Submateri Pokok         : Satuan Pengukuran
            

I.       Standar Kompetensi 
          Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.

II.      Kompetensi Dasar
Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering dipergunakan dalam kehidupan sehari hari.

III.       Indikator
          Menggunakan alat ukur (mistar, timbangan, stopwatch) secara baik dan benar.

IV.    Alokasi Waktu  : 2 x 45 menit

V.      Tujuan Pembelajaran                
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik dapat  :
1.    Menjelaskan cara mengukur luas bidang baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.    Menjelaskan cara mengukur volume benda padat baik yang teratur bentuknya maupun yang tidak teratur bentuknya.
3.    Menjelaskan cara mengukur volume zat cair.
                 4.    Membaca skala pada pengukuran volume dengan gelas ukur.
.
          B.   Kinerja Ilmiah
   Peserta didik dapat  :
1.     Menggunakan berbagai alat ukur untuk mengukur luas bidang baik secara langsung maupun tidak langsung secara baik dan benar
2.     Menggunakan berbagai alat ukur untuk mengukur volume benda-benda padat baik yang teratur bentuknya maupun yang tidak teratur bentuknya secara secara baik dan benar
3.     Menggunakan berbagai alat ukur untuk mengukur volume zat cair secara baik dan benar

VI.    Metode Pembelajaran 
1.   Pembelajaran langsung
2.   Pembelajaran koperatif

VII.   Langkah Pembelajaran
          A.   Pendahuluan          
                 Motivasi  :
Guru mengajukan pertanyaan  :
1.     Bagaimana mengukur luas telapak kaki kita?
2.    Mengapa diperlukan termometer untuk mengukur suhu badan?

Pengetahuan Prasyarat  :  Mengukur panjang, rumus volum, rumus luas

          B.   Kegiatan Inti
1.    Peserta didik membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
2.    Peserta didik secara kelompok diminta untuk mengerjakan kegiatan “Mari Bereksperimen 3.2 “ buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga.
3.    Disajikan berbagai alat ukur volume zat padat dan zat cair al : mistar, gelas ukur
4.    Secara kelompok peserta didik diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan.
         
          C.   Penutup
Melalui diskusi, guru menyimpulkan  :
1.     Pengukuran secara langsung dilakukan langsung dengan menggunakan alat, misalnya mengukur volume zat cair menggunakan gelas ukur. Volume zat cair dapat langsung dilihat pada skala gelas ukur.

2.     Pengukuran tidak langsung dilakukan menggunakan alat kemudian dihitung menggunakan rumus.

3.     Pengukuran luas bidang secara langsung untuk benda yang tidak teratur bentuknya, dapat dilakukan dengan cara menaksir luas bidang tersebut dengan menghitung banyaknya persegi pada kertas grafik.

4.     Pengukuran luas bidang secara tidak langsung untuk benda yang  teratur bentuknya, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus.
       Luas = panjang x lebar
a.    Persegi panjang ,   L = p x l
                        b.    Bujursangkar,         L = sisi x sisi
                        c.    Segitiga,                 L = ½ sisi x tinggi
                        d.    Lingkaran,              L = Л r 2

5.     Pengukuran volum benda padat secara tidak langsung untuk benda-benda yang teratur bentuknya, dihitung dengan menggunakan rumus misalnya :
a.    Balok :          V = p x l x t
                        b.    Kubus :         V = sisi x sisi x sisi
                        c.    Silinder :       V = luas alas x tinggi atau ( Л r 2) x t
                        d.    Kerucut        V = luas alas x ½ t atau ( Л r 2) x ½  t
                        e.    Bola :            V = ½ Л r 2 

6.     Pengukuran volume benda padat secara langsung untuk benda-benda yang tidak teratur bentuknya, dengan menggunakan :
a.    Dengan menggunakan satu gelas ukur
                        b.    Dengan menggunakan satu gelas berpancuran dan satu gelas ukur

7.     Pengukuran volume zat cair dilakukan dengan gelas ukur


VIII. Sumber dan Alat
          A.   Sumber         :    Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
          B.   Alat              :   Mistar, gelas ukur, gelas berpancuran

IX.    Penilaian
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
                 1.    Peserta didik diminta untuk mengerjakan  :
                        a.    1 km2  = …. m2
b.    1 mm2      = …. m2 
                        c.    1 km3 = …. m3
                        d.    1 mm3      = …. m3
                 2.    Mengapa diperlukan satuan sistem internasional?
                 3.     Bgaiamna cara mengukur volume :
a.   Sebuah gunting dengan gelas ukur
b.   Sebuah gunting dengan gelas berpancuran
         
          B.   Kinerja Ilmiah
Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun keterampilan
yang dimiliki peserta didik ketika mengukur luas benda baik secara langsung
maupun tidak langsung, mengukur volume zat cair, volume benda padat baik
                 yang teratur bentuknya maupun benda padat yang tidak teratur bentuknya
dengan beberapa alat ukur volume al : mistar dan gelas ukur.


Mengetahui :                                                                                               Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                               John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                       NIP. ……………….






Rencana Pelaksanaan  Pembelajaran 4

Pertemuan 1

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                                    Materi Pokok              : Asam, Basa dan Garam
                                    Submateri Pokok         : Identifikasi Asam, Basa dan Garam
                       

I.       Standar Kompetensi 
          Memahami klasifikasi zat.

II.      Kompetensi Dasar
Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalaui alat dan indikator yang tepat.

III.   Indikator
Mengidentifikasikan sifat larutan asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang sesuai.

IV.    Alokasi Waktu  : 1 x 45 menit

V.      Tujuan Pembelajaran                
          A.   Pemahaman dan Penerapan konsep           
                 Peserta didik dapat  :
                 1.    Menjelaskan pengertian asam, basa dan garam
                 2.    Menjelaskan sifat-sifat asam, basa dan garam
                 3.    Mengidentifikasi asam, basa dan garam
                 4.    Memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan sifat-sifat zat

          B.   Kinerja Ilmiah        
                 Peserta didik dapat  :
Melakukan  percobaan untuk menunjukkan bagaimana asam bekerja.

VI.    Metode Pembelajaran 
1.   Pembelajaran langsung
2.   Pembelajaran koperatif


VII.   Langkah Pembelajaran
          A.   Pendahuluan          
                 Motivasi  :
Guru mengajukan pertanyaan  :
“Pernahkan kamu memakan jeruk yang rasanya asam? Atau pernahkan kamu merasakan licinnya sabun?”
Jika kamu menjawab “pernah“ berarti kamu pernah berhubungan dengan asam dan basa. Bagaimana cara membedakan antara sifat asam dan basa ?

Pengetahuan prasyarat  :  Pernah melihat jeruk asam (jeruk nipis), sabun, garam dapur 

          B.   Kegiatan Inti
                 1.   Peserta didik membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
2.    Masing masing kelompok melakukan kegiatan “Mari Bereksperimen 4.1 halaman 65 – 66 buku IPA SMP
3.    Peserta didik secara kelompok menyelidiki sifat asam, basa dan garam (membuktikan bahwa asama bersifat : elektrolit, bersifat korosif, asam bereaksi dengan basa membentuk garam dan air) 
4.    Secara kelompok peserta didik diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan.

          C.   Penutup
Melalui diskusi, guru menyimpulkan  :
1.     Kimia asam-basa berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : kalau kita berolah raga asam laknat akan dihasilkan sebagai hasil samping proses di dalam tubuh. Penimbunan asam laknat dapat menyebabkan rasa sakit pada otot.
2.     Rangkuman halaman 76 buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga

VIII. Sumber dan Alat
          A.   Sumber         :    Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
          B.   Alat/Bahan   :   Ca (OH)3 (pualam), air soda, baterai, kabel, lampu 3 volt, NaOH (Natrium hidroksida), NaCl (Natrium khlorida), CH3 COOH (asam asetat)

IX.    Penilaian
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
       Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan  :
                 1.    Mengapa asam, basa dan garam bersifat elektrolit?
                 2.    Sebutkan contoh tiga sam, basa dan garam serta keguanaannya!
                 3.    CuCO3 merupakan tembaga, apakah senyawa inibertindak sebagai asam atau basa dalam larutan?



          B.   Kinerja Ilmiah
                 Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan 
      yang dimiliki peserta didik ketika melakukan percobaan untuk menunjukkan :
                 1.    Bahwa massa tidak mengalami perubahan selama terjadi reaksi
                 2.    Bagaimana asam bekerja.


Mengetahui :                                                                                       Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                                    John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                            NIP. ……………….

Pertemuan 2

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                                    Materi Pokok              : Asam, Basa dan Garam
                                    Submateri Pokok         : Sifat Asam, Basa dan Garam
           

I.       Standar Kompetensi 
          Memahami klasifikasi zat.

II.      Kompetensi Dasar
Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalaui alat dan indikator yang tepat.

III.   Indikator
Mengelompokkan bahan bahan dilingkungan sekitar berdasarkan asam, basa dan garam.

IV.    Alokasi Waktu  : 1 x 45 menit

V.      Tujuan Pembelajaran    
          A.   Pemahaman dan Penerapan konsep
                 Peserta didik dapat  :
                 1.    Menjelaskan pengertian asam, basa dan garam
                 2.    Menjelaskan sifat-sifat asam, basa dan garam
                 3.    Memberikan contoh asam, basa dan garam sehari-hari
                 4.    Memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan sifat-sifat zat

          B.   Kinerja Ilmiah        
                 Peserta didik dapat  :
Melakukan  percobaan untuk menunjukkan bagaimana asam bekerja.

VI.    Metode Pembelajaran 
1.     Pembelajaran langsung
2.     Pembelajaran koperatif
         
VII.   Langkah Pembelajaran
          A.   Pendahuluan
    Motivasi  :
Guru mengajukan pertanyaan :
“Pada pembahasan yang lalu kamu telah mempelajari tentang sifat asam dan basa. Bagaimana cara mengidentifikasi asam dan basa?”

Pengetahuan prasyarat  :  Sifat asam dan basa

          B.   Kegiatan Inti
                 1.   Peserta didik membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
2.    Peserta didik secara kelompok diminta untuk melakukan kegiatan “ Mengidentifikasi asam dan basa dengan kertas lakmus “
                 3.    Secara kelompok peserta didik diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan.

         


C.      Penutup
Melalui diskusi, guru menyimpulkan  :
1.     Warna lakmus dalam larutan yang bersifat asam, basa dan netral

Indikator
Larutan asam
Larutan basa
Larutan netral
Lakmus merah
Merah
Biru
Merah
Lakmus biru
Merah
Biru
Biru

2.     Warna lakmus dalam larutan indicator dalam larutan yang bersifat asam, basa dan netral

Indikator
Larutan asam
Larutan basa
Larutan netral
phenoptalin
Tidak berwarna
Merah
Tidak berwarna
Metil jingga
Merah
Kuning
Kuning
Metil merah
Merah
Kuning
Kuning



VIII. Sumber dan Alat
          A.   Sumber         :    Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
          B.   Alat/Bahan   :   Kertas lakmus merah dan biru, larutan asam dan basa, phenoptalin, metil jingga, metil merah

IX.    Penilaian
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan  :
                 1.    Bagaimana cara kertas lakmus untuk membedakan sifat asam dan basa?
                 2.    Mengapa larutan netral tidak mengubah warna kamus?
                 3.    Apakah perbedaan phenoptalin dan Metil jingga dalam menentukan larutan asam atau basa?

          B.   Kinerja Ilmiah
                 Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan 
yang dimiliki peserta didik ketika melakukan percobaan untuk menunjukkan :
                 1.    Mengidentifikasi larutan asam dan basa dengan kertas lakmus!
                 2.    Mengidentifikasi larutan asam dan basa dengan phenoptalin dan Metil jingga!


Mengetahui :                                                                                       Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                                    John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                            NIP. ……………….




Rencana Pelaksanaan  Pembelajaran 5

                                    Satuan Pendidikan      : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
                                    Mata Pelajaran            : IPA Fisika
                                    Kelas/Semester            : VII/1
                        Materi Pokok  : Klasifikasi Zat
            Submateri Pokok         : Unsur, Senyawa dan Campuran
                       

I.       Standar Kompetensi 
          Memahami klasifikasi zat.

II.      Kompetensi Dasar
Membandingkan sifat unsur, senyawa, dan campuran.

III.       Indikator
          A.   Menjelaskan aturan penulisan lambang unsur
          B.   Menuliskan nama dan lambang unsur
          C.   Menuliskan nama dan rumus kimia sederhana
          D.   Menentukan nama senyawa dan rumus kimia senyawa sederhana

IV.    Alokasi Waktu  : 1 x 45 menit

V.      Tujuan Pembelajaran                
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
                 Peserta didik dapat  :
1.     Mengklasifikasikan zat menjadi unsur dan senyawa
2.     Menunjukkan aturan penulisan lambang  unsur
3.     Menuliskan nama dan lambang unsur berdasarkan aturan penulisan lambing unsur
4.     Menuliskan rumus kimia senyawa

          B.   Kinerja Ilmiah
                 -

VI.    Metode Pembelajaran 
1.   Pembelajaran langsung
2.   Pembelajaran koperatif
3.   Pembelajaran presentasi

VII.   Langkah Pembelajaran             
         
          Pertemuan 1 (2 x 40”)
         
          A.   Pendahuluan
                 Motivasi dan Apersepsi  :
                 Menunjukkan sebatang besi dan segelas air, guru menanyakan kepada peserta didik “Apa perbedaan antara besi dengan air?
                
                 Prasyarat Pengetahuan  :  Sifat sifat zat pada umumnya 

          B.   Kegiatan Inti
                 1.    Guru membimbing peserta didik membentuk kelompok kooperatif
                 2.    Secara berkelompok  peserta didik mendiskusikan perbedaan antara besi dengan air ditinjau dari zat penyusunnya dan mengkomunikasikan kepada kelompok lain didepan kelas, dengan ditanggapi oleh kelompok lain.
                 3.    Guru memberikan tanggapan terhadap jawaban peserta didik dan menginformasikan jawaban yang benar.
                 4.    Masih dalam kelompok kooperatif, peserta didik mendiskusikan aturan penulisan nama dan lambang kimia unsur, membuat kesimpulan sementara dan mengkomunikasikannya dan peserta didik kelompok lain menanggapi.
                 5.    Guru memberikan tanggapan terhadap jawaban peserta didik dan menginformasikan jawaban yang benar.
         
          C.   Penutup
                 1.    Guru memandu peserta didik membuat rangkuman hasil belajar
                 2.    Guru memberikan tes untuk mengetahui kedalaman daya serap peserta didik terhadap materi pembelajaran.
                 3.    Menyampaikan kepada peserta didik bahwa materi pembelajaran selanjutnya sangat berkaitan dengan unsur

          Pertemuan 2 ( 1 x 40”)
         
          A.   Pendahuluan
                 Motivasi dan Apersepsi  :
        Secara klasikal guru mengajukan pertanyaan  kepada peserta didik :
Bagaimana cara penulisan jika dua atau lebih unsur digabungkan (direaksikan)?

                 Prasyarat Pengetahuan  :   Nama nama unsur kimia yang sering disebutkan orang awan, seperti Oksigen, Karbon dioksida dan sebagainya

          B.   Kegiatan Inti
                 1.    Secara kelompok mendiskusikan aturan penulisan nama dan rumus kimia senyawa kimia sederhana
                 2.    Kelompok-kelompok peserta didik  mengkomunikasikan dengan cara presentasi di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain.
                 3.    Guru memberikan tanggapan terhadap jawaban peserta didik dan menginformasikan jawaban yang benar.

          C.   Penutup
1.     Memandu peserta didik membuat rangkuman materi bahan ajar.
2.     Memberikan latihan soal-soal untuk mengecek seberapa jauh materi telah dikuasi oleh peserta didik.

VIII. Sumber dan Alat
          A.   Sumber    :  Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
          B.   Alat          : Komputer ( Laptop )  + LCD  atau OHP


IX.    Penilaian
          A.   Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik mengerjakan Soal Latihan Ulangan Bab 5 halaman 92 – 94 buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga.



          B.   Kinerja Ilmiah
Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan      yang dimiliki peserta didik ketika melakukan percobaan Mari Bereksperimen 5.1 dan  5.2  
  

Mengetahui :                                                                                               Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi


Yustinus Duka, Amd. Pd                                                               John Laalobang, S.Si.
NIP. …………………………                                                       NIP. ……………….