Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran 1
Pertemuan 1
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Besaran dan Satuan
Submateri
Pokok : Pengertian Besaran
I. Standar
Kompetensi
Memahami
prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan
peralatan.
II. Kompetensi
Dasar
Mendeskripsikan
besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.
III. Indikator
Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari
kemudian mengelompokkan ke dalam besaran pokok dan besaran turunan.
IV. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian besaran
2. Menjelaskan pengertian satuan
3. Menjelaskan perbedaan antara besaran dan
satuan.
4. Mengidentifikasi besaran-besaran dalam
kehidupan sehari-hari ke dalam besaran fisika.
B. Kinerja Ilmiah
Peserta
didik dapat :
1. Menggunakan alat ukur sederhana seperti alat
ukur massa, panjang ( timbangan badan )
secara baik dan benar
2. Membaca skala pada jam tangan secara baik dan
benar
VI. Metode
Pembelajaran
1. Pembelajaran langsung
2. Pembelajaran koperatif
VII. Langkah
Pembelajaran
A. Pendahuluan
Motivasi :
1.
Guru mengajukan pertanyaan tentang “apa
yang dimaksud dengan besaran fisika”?
2.
Guru mengajukan beberapa contoh
kejadian sehari-hari misalnya tinggi badan, pemandangan yang indah, massa
benda, baju bagus, waktu yang digunakan selama berlari dst. Manakah dari kejadian-kejadian
tersebut yang dapat diukur dan memiliki nilai kuantitatif ?
Pengetahuan Prasyarat :
Pengertian kualitatif dan kuantitatif
B. Kegiatan Inti
1. Peserta
didik membentuk kelompok dengan teman
sebangkunya.
2. Peserta
didik diminta untuk mengukur panjang
meja masing-masing menggunakan pensil.
3. Peserta
didik diminta untuk menimbang badan
masing-masing menggunakan timbangan badan.
4. Menggunakan jam tangan masing-masing untuk
mengukur waktu yang diperlukan untuk mengerjakan mengukur panjang meja tersebut
dan menimbang badan.
5. Secara kelompok peserta didik
diminta untuk membuat kesimpulan dari percobaan tersebut
C. Penutup
1. Melalui diskusi guru membimbing untuk
menemukan pengertian besaran.
Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka dikelompokkan ke dalam besaran fisika
2. Melalui diskusi guru membimbing peserta
didik untuk mengidentifikasi besaran-besaran yang termasuk besaran fisika
maupun bukan.
Massa, panjang, tinggi, waktu termasuk
besaran fisika karena selain bisa diukur besarnya juga dapat dinyatakan dengan
angka.
Sedangkan pemandangan yang indah, baju
yang bagus bukan termasuk besaran fisika karena hasil ukurannya tidak dapat
dinyatakan dengan angka.
3. Melalui diskusi guru membimbing untuk
menemukan pengertian besaran fisika.
Besaran fisika merupakan sesuatu yang
dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
VIII. Sumber
dan Alat
A. Sumber : Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
B. Alat : Pensil, timbangan badan, jam tangan
IX. Penilaian
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
1. Sebutkan besaran-besaran dalam
kehidupan sehari-hari yang termasuk besaran fisika !
2. Mengapa setiap besaran fisika
harus memiliki angka?
3. Apakah kejujuran, kemiskinan,
kekayaan dapat dikelompokkan ke dalam besaran fisika? Mengapa?
B. Kinerja Ilmiah
Guru menilai selama jalannya percobaan
baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta didik ketika mengukur
panjang meja dengan pensil, mengukur waktu percobaan maupun ketika membaca
skala pada timbangan sewaktu menimbang massa badannya.
Mengetahui : Guru
Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….
Pertemuan 2
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Besaran dan Satuan
Submateri
Pokok : Besaran Pokok dan Besaran
Turunan
I. Standar Kompetensi
Memahami
prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan
peralatan.
II. Kompetensi
Dasar
Mendeskripsikan
besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.
III. Indikator
Mengidentifikasi
besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengelompokkan ke dalam besaran pokok dan
besaran turunan.
IV. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman dan
Penerapan Konsep
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan
perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan
2. Menjelaskan besaran-besaran
yang termasuk besaran pokok
3. Menjelaskan besaran-besaran
yang termasuk besaran turunan
4. Menjelaskan contoh besaran pokok dan besaran turunan
B. Kinerja Ilmiah
Peserta didik dapat :
Menggunakan alat
ukur sederhana seperti alat ukur volum secara baik dan benar
VI. Metode
Pembelajaran
1. Pembelajaran langsung
2. Pembelajaran koperatif
VII. Langkah
Pembelajaran
A. Pendahuluan
Motivasi :
1. Guru mengajukan pertanyaan “ Apakah
perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan”?
2. Guru mengajukan beberapa contoh misalnya
besaran massa. Panjang, waktu, volum, kecepatan dst termasuk besaran-besaran
apakah contoh-contoh tersebut ?
Pengetahuan Prasyarat :
Pengertian besaran dalam fisika
B. Kegiatan Inti
1. Peserta didik membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
2. Peserta didik diminta
untuk melakukan “Mari Bereksperimen 1.1” dalam buku IPA SMP Jilid 1A
penerbit Erlangga
3. Secara kelompok peserta didik diminta untuk
mengelompokkan mana yang termasuk besaran
dan satuan.
4. Secara kelompok peserta didik
diminta untuk membaca topik besaran pokok dan besaran turunan
5. Secara kelompok peserta didik
diminta untuk membuat kesimpulan dari percobaan tersebut
C. Penutup
1. Melalui
diskusi, guru membimbing untuk membedakan antara besaran dan satuan.
Besaran adalah sesuatau yang dapat
diukur dan dapat dinyatakan dengan angka,
contohnya besaran fisika.
Pada percobaan besaran : Volum,
satuan : cangkir, gelas kecil, ember, kaleng susu.
2. Melalui
diskusi, guru membimbing untuk menemukan pengertian besaran pokok dan besaran
fisika.
Besaran
pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran yang lain.
Besaran
turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran lain.
3. Melalui
diskusi guru membimbing peserta didik untuk mengklasifikasi besaran-besaran
yang termasuk besaran pokok maupun besaran turunan.
Besaran pokok al : massa, panjang,
waktu karena satuan :massa ( kg ), panjang (m), waktu ( jam ) tidak diturunkan
dari satuan besaran lain. Besaran pokok yang lain al : kuat arus ( A ), jumlah
zat ( mol ), itensitas cahaya ( candela ).
Besaran
turunan al : luas, kecepatan, massa jenis, dst, karena satuan luas ( m2), diturunkan
dari satuan panjang ( m ). kecepatan ( km/jam ), diurunkan dari satuan panjang
( km) dan satuan waktu ( jam ) , massa jenis ( kg/m3) diturunkan dari satuan massa ( kg)
dan satuan panjang (m).
4. Melalui
diskusi guru membimbing untuk menemukan pengertian mengukur.
Mengukur
adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan
sebagai satuan.
VIII. Sumber dan Alat
A. Sumber : Buku IPA SMP Jilid 1A penerbit Erlangga
B. Alat : Kaleng susu bekas, cangkir, gelas kecil dan
air dalam ember
IX. Penilaian
A. Pemahaman dan penerapan konsep
1. Apakah setiap
besaran pokok satuannya tidak diturunkan dari satuan besaran laian?
2. Apakah setiap besaran turunan
satuannya diturunkan dari satuan besaran laian?
3. Sebutkan contoh lain dari
besaran turunan yang disebutkan di atas dan sebutkan pula dari mana satuannya
diturunkan!
B. Kinerja Ilmiah
Guru menilai
selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta
didik ketika mengukur volum dengan beberapa satuan al : cangkir, gelas kecil,
kaleng susu, mengukur waktu percobaan maupun ketika membaca skala pada
timbangan sewaktu menimbang massa badannya.
Mengetahui : Guru
Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….
Pertemuan 3
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Besaran dan Satuan
Submateri
Pokok : Satuan Sistem
Internasional
I. Standar Kompetensi
Memahami
prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.
II. Kompetensi
Dasar
Membedakan besaran
pokok dengan besaran turunan serta satuan untuk masing-masing besaran tersebut.
III. Indikator
A. Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.
B. Mengkonversi satuan
panjang, massa dan waktu secara sederhana.
C. Mengkonversi berbagai
satuan besaran pokok maupun besaran turunan *).
IV. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman
dan Penerapan Konsep
Peserta
didik dapat :
1. Mengkonversi satuan
2. Menggunakan
satuan internasional dalam pengukuran
B. Kinerja Ilmiah
Peserta didik
dapat :
1. Menggunakan
alat ukur sederhana seperti alat ukur panjang (mistar, jangka sorong, milimeter
sekrup ) secara baik dan benar
2. Membaca skala pada alat ukur dengan
benar
VI. Metode
Pembelajaran
1. Pembelajaran langsung
2. Pembelajaran koperatif
VII. Langkah
Pembelajaran
A. Pendahuluan
Motivasi :
1. Guru mengajukan pertanyaan “ Mengapa perlu
ada kesamaan satuan di seluruh dunia ( secara internasional )”?
2. Guru memberi contoh cara mengukur panjang
dengan mikrometer sekrup dan jangka sorong.
Pengetahuan Prasyarat :
Pengertian mengukur, Pengertian satuan
B. Kegiatan Inti
1. Peserta didik membentuk kelompok dengan
teman sebangkunya.
2. Secara kelompok peserta didik diminta untuk
membaca seluruh bab 1 Buku IPA SMP Jilid 1A penerbit Erlangga.
3. Peserta didik diminta untuk mengukur panjang benda
menggunakan jangka sorong dan menggunakan mikrometer sekrup.
4. Peserta didik diminta untuk mengerjakan kemampuan
komunikasi dan menjawab pertanyaan :
a. Sebutkan tiga syarat yang harus dipenuhi
oleh standar satuan yang baik?
b. Mengapa
mata harus tegak lurus pada garis skala yang dibaca?
5. Secara
kelompok peserta didik diminta untuk
membuat kesimpulan dari percobaan tersebut.
C. Penutup
Melalui diskusi
guru membimbing untuk menemukan pengertian besaran.
Besaran merupakan
sesuatu yang dapat diukur, memiliki nilai dan dinyatakan dengan angka.
VIII. Sumber
dan Alat
A. Sumber :
Buku IPA SMP Jilid 1A penerbit Erlangga
B. Alat : Kaleng susu bekas, cangkir, gelas kecil
dan air dalam ember
IX. Penilaian
A. Pemahaman dan penerapan Konsep:
1. Apakah setiap
besaran pokok satuannya tidak diturunkan dari satuan besaran laian?
2. Apakah setiap besaran turunan
satuannya diturunkan dari satuan besaran laian?
3. Sebutkan contoh lain dari
besaran turunan yang disebutkan di atas dan sebutkan pula darimana satuannya
diturunkan!
B. Kinerja Ilmiah
Guru menilai
selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta
didik ketika mengukur volum dengan
beberapa satuan al : cangkir, gelas kecil, kaleng susu , mengukur waktu
percobaan maupun ketika membaca skala pada timbangan sewaktu menimbang massa badannya.
Mengetahui : Guru
Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….
Pertemuan 4
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Besaran dan Satuan
Submateri
Pokok : Konversi Satuan Panjang, Massa, dan Waktu
I. Standar Kompetensi
Memahami
prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan
peralatan.
II. Kompetensi Dasar
Membedakan besaran
pokok dengan besaran turunan serta satuan untuk masing-masing besaran tersebut.
III. Indikator
A. Menggunakan satuan
internasional dalam pengukuran.
B. Mengkonversi satuan
panjang, massa dan waktu secara sederhana.
C. Mengkonversi berbagai
satuan besaran pokok maupun besaran turunan *).
IV. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik dapat :
Mengkonversi satuan dalam SI baik satuan panjang, satuan massa dan satuan
waktu ( satuan besaran pokok ) maupun besaran turunan.
B. Kinerja Ilmiah
Peserta didik dapat
: -
VI. Metode
Pembelajaran
Pembelajaran
langsung
VII. Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Motivasi :
Guru mengajukan pertanyaan “ Mengapa perlu ada kesamaan satuan di seluruh dunia (secara internasional)”?
Pengetahuan
Prasyarat : Pengertian Satuan
B. Kegiatan Inti
Guru
menjelaskan tentang tangga konversi
untuk satuan-satuan dalam SI.
Peserta didik diminta untuk
mendiskusikan “Mengapa Diperlukan Sistem Satuan Internasional“ ?
C. Penutup
Guru memantapkan kembali besaran-besaran yang termasuk besaran pokok dan
besaran turunan dan satuannya dalam SI.
VIII. Sumber dan Alat
A. Sumber : Buku
IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
B. Alat : Charta
IX. Penilaian
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik
diminta untuk mengerjakan latihan soal tentang konversi.
Konversikan
satuan-satuan berikut ini :
1. 15 m = ... cm
2. 0,05 km = ... m
3. 0,75 g =
... mg
4. 0,52 ms = ... µs
5. 600 mL = ...
L
6. 1 µm = ... m
7. 2.5 kg = ... mg
8. 1 ... = 10 g
9. 1 ... = 0,001 m
10. 2,5 ... = 2.500 m
B. Kinerja Ilmiah
Guru menilai
selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta
didik ketika mengukur volum dengan beberapa satuan al : cangkir, gelas kecil,
kaleng susu , mengukur waktu percobaan maupun ketika membaca skala pada
timbangan sewaktu menimbang massa badannya.
Mengetahui : Guru
Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran 2
Pertemuan 1
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Suhu
Sub materi Pokok : Pengertian Suhu
I. Standar Kompetensi
Memahami
prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan
peralatan.
II. Kompetensi
Dasar
Mendiskripsikan
pengertian suhu dan pengukurannya
III. Indikator
Mengemukakan
alasan mengapa indra peraba tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu.
IV. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman
dan Penerapan Konsep
Peserta didik dapat
:
1. Menjelaskan pengertian suhu
2. Menjelaskan perlunya manusia
mempergunakan alat ukur suhu
B. Kinerja Ilmiah
Peserta didik dapat
:
Melakukan
percobaan untuk membuktikan bahwa tangan tidak bisa digunakan untuk mengukur
suhu.
VI. Metode
Pembelajaran
1. Pembelajaran langsung
2. Pembelajaran koperatif
VII. Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Motivasi :
Pada
siang hari yang panas kamu merasakan kepanasan. Dapatkah kamu mengukur derajat
kepanasan tersebut?
Prasayarat
Pengetahuan : Pengertian panas
B. Kegiatan Inti
1. Peserta didik diminta untuk melakukan demonstrasi “
Menyelidiki apakah tepat jika tangan digunakan sebagai sensor suhu “buku IPA
Fisika SMP Jilid 1 A Penerbit Erlangga.
2. Secara kelompok Peserta didik diminta untuk
menyimpulkan dari kegiatan di atas.
C. Penutup
Melalui diskusi,
disimpulkan :
Tangan tidak bisa digunakan sebagai sebagai alat pengukur
suhu.
Alasan :
1. Jangkauan
tangan sangat terbatas, tangan tidak tahan menyentuh benda yang sangat panas
atau sangat dingin
2. Tangan mengalami kekeliruan
dalam menilai suhu. Misalnya setelah tangan kanan dicelupkan ke dalam air
hangat dan tangan kiri ke dalam air dingin, kemudian kedua belah tangan
tersebut dimasukkan ke dalam air biasa tangan kanan merasa lebih sejuk dan
tangan kiri merasa lebih hangat.
3. Tangan juga tidak bisa
menentukan derajat panas suatu benda.
4. Untuk mengukur suhu diperlukan
alat yaitu termometer.
VIII. Sumber dan Alat
A. Sumber : Buku IPA SMP Jilid 1A penerbit Erlangga
B. Alat/Bahan : Tiga
buah baskom berisi masing-masing air panas, air biasa dan air dingin.
IX. Penilaian
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik diminta untuk menjawab latihan apakah yang
kamu ketahui tentang suhu?
B. Kinerja Ilmiah
Guru mengamatinya
ketika peserta didik melakukan demonstrasi untuk menyelidiki bahwa tangan tidak
bisa digunakan sebagai alat pengukur suhu.
Mengetahui : Guru
Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….
Pertemuan 2
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Suhu
Sub materi Pokok : Termometer
I. Standar Kompetensi
Memahami
prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan
peralatan.
II. Kompetensi Dasar
Mendiskripsikan
pengertian suhu dan pengukurannya.
III. Indikator
A. Menggunkan termometer untuk mengukur suhu
zat.
B. Membuat termometer sederhana berskala
berdasarkan sifat perubahan volum suatu zat cair ketika suhunya naik.
C. Membandingkan
skala termometer Celcius dengan skala termometer yang lain.
IV. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan
termometer
2. Menjelaskan sifat-sifat fisik zat yang bisa
digunakan untuk membuat termometer
3. Menjelaskan sifat mutlak yang harus dimiliki
oleh sebuah termometer.
4. Menjelaskan cara pembuatan termometer
5. Membandingkan skala termometer yang satu
dengan yang lain
B. Kinerja Ilmiah
Peserta didik dapat
:
Melakukan percobaan untuk
membuat termometer.
VI. Metode Pembelajaran
1. Pembelajaran langsung
2. Pembelajaran koperatif
VII. Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Motivasi :
Bagaimana cara membuat termometer, sehingga dapat digunakan untuk mengukur
suhu ?
Pengetahuan
Prasyarat : Pengertian
Suhu
B. Kegiatan Inti
1. Peserta didik diminta untuk melakukan Mari Bereksperimen
2.2 halaman 20 Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
2. Secara kelompok peserta didik diminta untuk
menyimpulkan dari kegiatan di atas.
C. Penutup
Melalui diskusi, disimpulkan :
1. Cara membuat skala thermometer :
a. Menentukan titik tetap tetap bawah, yaitu
dengan memasukkan pentolan termometer ke dalam wadah yang berisi es, perhatikan
raksa dalam termometer jika tidak turun lagi, pada termometer beri tanda
goresan tepat dengan permukaan raksa dan diberi angka 0.
b. Menentukan titik tetap tetap atas, yaitu
dengan memasukkan pentolan termometer ke dalam wadah yang berisi air yang
dipanaskan sampai mendidih, perhatikan raksa dalam termometer jika tidak naik
lagi, pada termometer beri tanda goresan tepat dengan permukaan raksa dan
diberi angka 100.
c. Jarak antara titik tetap bawah dengan titik
tetap atas dibagi menjadi 100 bagian, setiap bagian sama dengan 1⁰
C.
d. Skala dapat diperluas, bagian bawah dibagi 10
bagian dengan tanda minus dan bagian atas ditambah sampai 10 bagian.
2. Perbandingan
skala termometer Celcius dengan skala termometer lainnya :
a. Termometer Kelvin
Suhu terendah
termometer Kelvin adalah -273⁰ C dan diberi angka 0 K atau 0⁰ C = 273 K yang disebut juga nol mutlak.
Hal ini dapat
dijelaskan :
Partikel-partikel
suatu zat yang senantiasa bergerak. Pada suhu -273⁰ C gerak partikel-partikel berhenti,
sehingga suhu -273⁰ C merupakan suhu terendah yang masih
mungkin dimiliki oleh suatu benda.
Suhu air mendidih
diberi angka 373 K, maka 100⁰ C = 373 K, dapat dirumuskan :
t ⁰ C = ( t + 273 ) K
t K
= ( t - 273 ) ⁰ C
b. Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah
termometer Fahrenheit : titik leur es diberi angka 32, supaya dimulai dengan
angka 0, maka ditambah – 32 ditulis F-32.
Titik tetap atas
termometer Fahrenheit : air sedang mendidih diberi angka 212, antara titik
tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 180, sehingga dirumuskan :
( F-32) : C = 180
: 100
( F-32) : C = 9 :
5
VIII. Sumber dan Alat :
A. Sumber : Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
B. Alat : Alat dan Bahan pada Kegiatan “ Mari
Bereksperimen 2.2 “
IX. Penilaian
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik diminta untuk menjawab latihan :
1. Mengapa
termometer digunakan sebagai alat ukur suhu?
2. Bagaimana cara menentukan titik
tetap bawah dan titik tetap atas sebuah termometer
3. Mengapa suhu -273 ⁰ C sebagai suhu 0
termometer Kelvin ?
4. Ubahlah ke
dalam :
a. 15
⁰ C = .... K
b. 45 ⁰ C = .... F
c. 30⁰ F = .... C
B. Kinerja Ilmiah
Guru mengamatinya ketika peserta didik melakukan demonstrasi untuk
menyelidiki bahwa tangan tidak bisa digunakan sebagai alat pengukur suhu.
Mengetahui : Guru
Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….
Pertemuan 3
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Suhu
Sub materi Pokok : Termometer Cairan dalam Pipa Kaca
I. Standar Kompetensi
Memahami
prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan
peralatan.
II. Kompetensi
Dasar
Mendeskripsikan
pengertian suhu dan pengukurannya.
III. Indikator
A. Menggunakan
termometer sederhana untuk mengukur suhu zat
B. Membuat termometer sederhana berskala
berdasarkan sifat perubahan volum suatu zat cair ketika suhunya naik.
C. Membandingkan
skala termometer Celcius dengan skala termometer yang lain.
IV. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik dapat menjelaskan :
1. Jenis termometer yang banyak dijumpai dalam
keseharian
2. Mengapa
termometer keseharian menggunakan cairan sebagai isinya
3. Mengapa pentolan pipa sebuah termometer
dibuat dari kaca tipis.
4. Keuntungan dan kerugian raksa sebagai cairan
pipa termometer
5. Keuntungan dan kerugian alkohol sebagai
cairan pipa termometer
6. Mengapa cairan pipa termometer tidak
menggunakan air
7. Prinsip kerja termometer yang digunakan
sehari-hari
B. Kinerja Ilmiah
-
VI. Metode
Pembelajaran
1. Pembelajaran langsung
2. Pembelajaran koperatif
VII. Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Motivasi :
Dapatkah
kamu menjelaskan mengapa termometer sehari-hari menggunakan cairan?
Pengetahuan Prasyarat :
Prinsip kerja thermometer
B. Kegiatan Inti
Peserta didik diminta untuk mendiskusikan” Termometer
Cairan dalam Pipa Kaca” . Secara kelompok peserta didik diminta untuk menyimpulkan dari kegiatan di
atas.
C. Penutup
Melalui diskusi, disimpulkan :
1. Jenis termometer yang paling banyak dijumpaai sehari-hari adalah
termometer yang pipa kacanya berisi cairan, contohnya termometer raksa., karena
raksa pemuaiannya teratur sedangkan umumnya cairan memuai tidak teratur.
2. Termometer terbuat dari pipa kapiler, ini dimaksudkan agar
termometer peka artinya dengan pemuaian raksa yang kecil saja akan menimbulkan
perubahan yang besar pada panjang kolom raksa.
3. Pentolan termometer terbuat dari kaca tipis, dimaksudkan agar
kalor segera dapat dihantarkan secara konduksi oleh pentolan kepada cairan di
dalamnya.
4. Pipa termometer dibungkus dengan tangkai kaca tebal, karena
bertindak sebagai pembesar yang memungkinkan suhu dibaca dengan mudah.
5. Keuntungan
raksa sebagai cairan termometer :
a. Pemuaiannya teratur
b. Mudah dilihat karena warnanya mengkilap
c. Tidak membahasi dinding kaca
d. Jangkauan suhu raksa cukup besar, yaitu
membeku pad suhu -40⁰C dan mebdidih pada suhu 350⁰C.
e. Dapat terpanasi dengan merata, sehingga
menunjukkan suhu yang cepat dan tepat
6. Kerugian raksa sebagai cairan pengisi
termometer :
a. Raksa mahal
b. Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur
suhu yang sangat rendah ( misal di kutub )
c. Raksa ( air keras ) berbahaya.
7. Selain raksa ada termometer zat cair, yaitu
termometer alkohol.
8. Keuntungan alkohol sebagai cairan
termometer :
a. Murah dibandingkan raksa
b. Teliti, karena dengan kenaikan suhu yang kecil
saja, akan mengalami perubahan volum yang lebih besar.
c. Dapat mengukur suhu yang sangat dingin,
karena titik beku alkohol -112⁰C
9. Kerugian alkohol sebagai cairan pengisi
termometer :
a. Titik didihnya rendah, yaitu 78⁰C
b. Tidak berwarna
c. Membasahi dinding kaca
10. Air tidak digunakan sebagai pengisi
termometer, karena :
a. Membasahi dinding
b. Tidak berwarna
c. Jangkauan terbatas ( 0⁰C – 100⁰C )
d. Perubahan volumnya sangat kecil ketika
terkena panas
e. Hasil pengukuran kurang teliti, karena air
termasuk penghantar kalor yang jelek
11. Beberapa termometer dalam keseharian :
a. Termometer
klinis, untuk mengukur suhu tubuh. Skalanya antara 35⁰C - 42⁰C
b. Termometer dinding, untuk mengukur suhu
ruang. Angka-angka pada skalanya antara –50⁰C s/d 50⁰C.
c. Termometr maksimum dam minimum, biasanya
digunakan untuk untuk mengukur suhu maksimum dan minimum pada rumah yang
digunakan untuk menanam tanaman pada penalitian. Suhu maksimum terjadi pada
siang hari dan suhu minimum terjadi pada malam hari.
12. Termometer lainnya :
a. Termometer gas
b. Termometer platina
c. Termometer termistor
d. Termometer termokopel
e. Termometer bimetal
f. Termometer pirometer
VIII. Sumber dan Alat
A. Sumber : Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
B. Alat : -
IX. Penilaian
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik diminta untuk menjawab latihan ulangan Bab 2
Buku IPA SMP Kelas 7 Jilid 1A Penerbit Erlangga.
B. Kinerja Ilmiah : -
Mengetahui : Guru
Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran 3
pertemuan 1
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Pengukuran
Submateri
Pokok : Satuan Baku dan Satuan Tak
Baku
I. Standar Kompetensi
Memahami
prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan
peralatan.
II. Kompetensi
Dasar
Melakukan
pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan
sering dipergunakan dalam kehidupan sehari hari.
III. Indikator
Mengukur dengan satuan baku dan satuan tak baku
IV. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik dapat
:
1. Menjelaskan perbedaan satuan baku dan satuan
tak baku
2. Menyebutkan contoh satuan baku dan satuan tak
baku dalam kehidupan
sehari - hari.
B. Kinerja Ilmiah
Peserta
didik dapat :
1. Menggunakan
alat ukur panjang dengan stik meter (
mistar ) secara baik dan benar
2. Membaca skala pada alat ukur
dengan benar
3. Mengukur panjang benda dengan
satuan tak baku ( menggunakan pensil, pulpen ).
VI. Metode Pembelajaran
1. Pembelajaran langsung
2. Pembelajaran koperatif
VII. Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Guru mengajukan pertanyaan :
1. Mengapa
kita perlu satuan yang berlaku secara internasional ?
2. Apa
saja satuan yang termasuk satuan internasional?
B. Kegiatan Inti
1. Peserta didik membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
2. Secara kelompok mengerjakan kegiatan “
Mengukur volum zat cair dengan satuan baku dan tak baku” dan “ Mengukur panjang
benda dengan satuan baku dan tak baku”
3. Secara kelompok peserta didik diminta untuk
menyimpulkan hasil percobaan.
C. Penutup
1.
Melalui diskusi guru memantapkan
kembali perbedaan satuan baku dan satuan tak baku.
Satuan baku merupakan satuan yang diakui
secara internasional.
Satuan tak baku merupakan satuan yang
tidak diakui secara internasional, sehingga hanya digunakan di negara tertentu.
2. Guru membimbing peserta didik untuk menyebutkan contoh satuan baku dan satuan tak baku sebari-hari.
Contoh satuan baku :
meter, kilogram, liter.
Contoh satuan tak baku : jengkal, tumbak, inchi, kaki dan mil.
VIII. Sumber
dan Alat
A. Sumber : Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
B. Alat
:
Sebuah stik meter ( mistar yang panjangnya 1 m ), pensil, pulpen
IX. Penilaian
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik diminta mengerjakan tugas “Menguji Diri 3.3 “
Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga.
B. Kinerja Ilmiah
Guru menilai
selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta
didik ketika mengukur panjang benda dengan beberapa beberapa alat ukur panjang
misalnya mistar ( untuk satuan baku ) dan pensil, pulpen, jengkal dst ( satuan
tak baku ).
Mengetahui : Guru
Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….
Pertemuan 2
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Pengukuran
Submateri
Pokok : Standar dan Alat Ukur
Panjang
I. Standar Kompetensi
Memahami
prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan
peralatan.
II. Kompetensi
Dasar
Melakukan
pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan
sering dipergunakan dalam kehidupan sehari hari
III. Indikator
Menggunakan alat ukur (
mistar, timbangan, stopwatch ) secara baik dan benar.
IV. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik dapat
:
1. Menjelaskan cara mengukur panjang, diameter dan ketebalan suatu benda
2.
Membaca skala pada pengukuran benda
menggunakan mistar, mikrometer dan
jangka sorong.
B. Kinerja Ilmiah
Peserta
didik dapat :
1. Menggunakan alat ukur panjang, diameter dan
ketebalan suatu benda secara baik dan
benar
2. Membaca skala pada alat ukur dengan benar
pada alat ukur panjang seperti mistar,
jangka sorong, mikrometer sekrup
VI. Metode Pembelajaran
1. Pembelajaran langsung
2. Pembelajaran koperatif
VII. Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Motivasi :
Guru mengajukan
pertanyaan :
1. Bagaimana
cara mengukur panjang benda yang sangat kecil?
2. Bagaimana cara mengukur ketebalan kertas?
3. Bagaimana cara mengukur diameter dari
benda-benda yang sangat kecil?
4. Memberi contoh cara mengukur pang benda
dengan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup yang benar.
Pengetahuan Prasyarat :
Mengukur panjang dengan mistar
B. Kegiatan Inti
1. Peserta didik membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
Secara kelompok mengerjakan soal
Kompetensi dasar buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga. (Mengukur panjang benda dengan jangka
sorong dan mikrometer sekrup)
2. Secara kelompok peserta didik diminta untuk
menyimpulkan hasil percobaan.
C. Penutup
Melalui diskusi, guru menyimpulkan :
1. Fungsi
mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
2. Tiga syaratyang harus dipenuhi
oleh standar satuan.
3. Bagaimana posisi mata yang
bebar ketika membaca skala.
VIII. Sumber dan Alat
A. Sumber : Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
B. Alat
:
Sebuah mistar yang panjangnya 30
cm, sebuah jangka sorong,
sebuah mikrometer sekrup
IX. Penilaian
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
1. Sebutkan tiga syarat yang harus
dipenuhi oleh standar satuan yang baik!
2. Bagaimana
posisi mata yang benar ketika mengukur panjang benda denga mistar?
B. Kinerja Ilmiah
Guru menilai
selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta
didik ketika mengukur panjang benda dengan beberapa alat ukur misalnya mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
Mengetahui : Guru
Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….
Pertemuan 3
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Pengukuran
Submateri
Pokok : Standar dan Alat Ukur
Massa
I. Standar Kompetensi
Memahami prosedur ilmiah
untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.
II. Kompetensi
Dasar
Melakukan
pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan
sering dipergunakan dalam kehidupan sehari hari.
III. Indikator
Menggunakan alat ukur ( mistar,
timbangan, stopwatch ) secara baik dan benar.
IV. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik dapat
:
1. Menjelaskan cara mengukur massa suatu benda
2. Membaca skala pada pengukuran benda
menggunakan neraca
B. Kinerja Ilmiah
Peserta
didik dapat :
1. Menggunakan berbagai alat ukur massa suatu
benda secara baik dan benar
2. Membaca skala pada berbagai alat
ukur massa suatu benda dengan benar.
VI. Metode Pembelajaran
1. Pembelajaran langsung
2. Pembelajaran koperatif
VII. Langkah
Pembelajaran
A. Pendahuluan
Motivasi :
Guru
mengajukan
pertanyaan :
“ Bagaimana cara
mengukur massa suatu benda baik yang besar maupun yang sangat kecil”?
Pengetahuan
Prasyarat : Besaran pokok dan satuannya
B. Kegiatan Inti
1. Peserta didik membentuk kelompok dengan
teman sebangkunya.
2. Disajikan beberapa alat ukur massa peserta
didik secara kelompok diminta untuk
menimbang badan masing-masing, menimbang bermacam-macam benda dengan
berbagai alat ukur massa misalnya neraca dua lengan, neraca tiga lengan , neraca
elektronik dan neraca.
3. Secara kelompok peserta didik
diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan.
C. Penutup
Melalui diskusi, guru menyimpulkan :
Bermacam alat ukur
massa benda al : neraca dua lengan neraca tiga lengan, neraca kamar mandi,
neraca pasar, neraca elektronik.
Fungsi
masing-masing neraca :
1. Neraca dua lengan neraca tiga lengan, nerca
kamar mandi, neraca pasar, neraca
elektronik untuk mengukur massa benda yang tidak terlalu besar dan prinsip
pemakaiannya adalah keseimbangan antara beban ( benda ) dengan anak timbangan
2. Neraca kamar mandi digunakan
untuk menimbang massa badan.
3. Neraca elektronik untuk
mengukur massa benda dengan akurat dan ditampilkan dalam bentuk angka-angka (
digital ).
VIII. Sumber dan Alat
A. Sumber : Buku
IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
B. Alat : Berbagai
alat ukur massa al :
1. Neraca dua lengan, neraca tiga lengan, neraca
kamar mandi, neraca pasar, neraca elektronik masing-masing satu buah.
2. Benda yang akan diukur massanya misalnya
batu, buku dst.
IX. Penilaian
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep :
1. Peserta didik diminta untuk
mengerjakan tugas “Menguji Diri 3.2 “ buku IPA SMP kelas VII Penerbit
Erlangga.Sebutkan alat ukur massa selain yang telah disebutkan !
2. Mengapa sebelum menggunakan
alat timbangan, kita harus terlebih dahulu mengatur jarum penunjukk tepat pada
angka nol ?
B. Kinerja Ilmiah
Guru menilai
selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta
didik ketika mengukur massa benda dengan
beberapa alat ukur massa al : neraca dua lengan, neraca tiga lengan,
timbangan pasar, neraca kamar mandi dan
neraca digital dst, maupun ketika membaca skala pada beberapa neraca tersebut.
Mengetahui : Guru
Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….
Pertemuan 4
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Pengukuran
Submateri
Pokok : Standar dan Alat Ukur
Waktu dan Suhu
I. Standar
Kompetensi
Memahami prosedur ilmiah
untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.
II. Kompetensi
Dasar
Melakukan
pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering
dipergunakan dalam kehidupan sehari hari.
III. Indikator
Menggunakan alat ukur (mistar,
timbangan, stopwatch) secara baik dan benar.
IV. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan cara mengukur waktu dan suhu menggunakan alat.
2.
Membaca skala pada pengukuran waktu dan
suhu menggunakan berbagai alat ukur
waktu dan alat ukur suhu.
B. Kinerja Ilmiah
Peserta didik dapat :
1. Menggunakan
berbagai alat ukur waktu dan suhu secara baik dan benar
2. Membaca skala pada berbagai
alat ukur waktu dan suhu dengan benar.
3. Mengukur waktu dan suhu suatu
benda
VI. Metode Pembelajaran
1. Pembelajaran langsung
2. Pembelajaran koperatif
VII. Langkah
Pembelajaran
A. Pendahuluan
Motivasi :
Guru mengajukan pertanyaan :
1. Bagaimana sebenarnya prinsip pengukuran
waktu?
2. Mengapa diperlukan termometer untuk
mengukur suhu badan?
Pengetahuan prasyarat : Membaca skala pada jam ( alat ukur waktu )
B. Kegiatan Inti
1. Peserta didik membentuk kelompok dengan
teman sebangkunya.
2. Peserta didik diminta untuk membaca buku
IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga halaman 42 – 44 tentang alat ukur waktu
3. Masing masing kelompok
diminta membuat jam matahari
4. Disajikan berbagai alat ukur
waktu seperti stop watch, jam digital dan jam pasir ( jika ada ), kemudian
peserta didik diminta untuk mengukur suhu badan masing-masing dengan meletakkan
sebuah termometer di ketiak untuk mengukur suhu badan masing-masing.
5. Secara
kelompok peserta didik diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan.
C. Penutup
Melalui diskusi, guru menyimpulkan :
1. Prinsip pengukuran waktu adalah menghitung
pengulangan kejadian.
Contoh : detak jantung, getaran pegas,
ayunan bandul, getaran kristal kuarsa dst dapat digunakan untuk mengukur waktu.
2. Alat ukur waktu al : jam matahari, jam pasir, arloji, stop watch,
jam atom dsb.
3. Alat ukur suhu
adalah termometer. Diperlukan termometer untuk mengukur suhu karena dengan
termometer, suhu dapat ditunjukkan dengan angka
secara tepat.
VIII. Sumber dan Alat
A. Sumber : Buku
IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
B. Alat :
Untuk mengukur panjang :
1. Karbon
2. Tongkat kecil
3. Gunting
4. Busur derajat
5. Kompas
6. Pita perekat
Untuk
mengukur waktu :
1. Jam pasir (
jika ada )
2. Arloji,
stop watch
Untuk
mengukur suhu : Termometer
IX. Penilaian
A. Pemahaman dan Penerapan konsep
1. Peserta
didik diminta untuk mengerjakan Latihan Ulangan Bab 3 buku IPA SMP kelas VII
Jilid 1A Penerbit Erlangga.
2. Sebutkan alat
ukur waktu selain yang telah disebutkan di atas !
3. Manakah alat ukur waktu yang
paling teliti? Mengapa demikian ?
B. Kinerja Ilmiah
Guru menilai selama jalannya percobaan
baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki peserta didik ketika mengukur waktu
dengan beberapa alat ukur waktu al : arloji dan stop watch, mengukur waktu
percobaan maupun ketika membaca skala pada termometer ketika mengukur suhu badannya
Mengetahui : Guru
Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….
Pertemuan 5
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Pengukuran
Submateri
Pokok : Satuan Pengukuran
I. Standar Kompetensi
Memahami prosedur ilmiah
untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.
II. Kompetensi
Dasar
Melakukan
pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan
sering dipergunakan dalam kehidupan sehari hari.
III. Indikator
Menggunakan alat ukur
(mistar, timbangan, stopwatch) secara baik dan benar.
IV. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik
dapat :
1. Menjelaskan
cara mengukur luas bidang baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Menjelaskan
cara mengukur volume benda padat baik yang teratur bentuknya maupun yang tidak
teratur bentuknya.
3. Menjelaskan
cara mengukur volume zat cair.
4. Membaca skala pada pengukuran volume dengan
gelas ukur.
.
B. Kinerja Ilmiah
Peserta didik dapat
:
1. Menggunakan
berbagai alat ukur untuk mengukur luas bidang baik secara langsung maupun tidak
langsung secara baik dan benar
2. Menggunakan berbagai alat ukur
untuk mengukur volume benda-benda padat baik yang teratur bentuknya maupun yang
tidak teratur bentuknya secara secara baik dan benar
3. Menggunakan berbagai alat ukur
untuk mengukur volume zat cair secara baik dan benar
VI. Metode Pembelajaran
1. Pembelajaran langsung
2. Pembelajaran koperatif
VII. Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Motivasi :
Guru mengajukan
pertanyaan :
1. Bagaimana
mengukur luas telapak kaki kita?
2. Mengapa diperlukan termometer
untuk mengukur suhu badan?
Pengetahuan Prasyarat : Mengukur panjang, rumus volum, rumus luas
B. Kegiatan Inti
1. Peserta didik
membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
2. Peserta didik secara kelompok
diminta untuk mengerjakan kegiatan “Mari Bereksperimen 3.2 “ buku IPA SMP Jilid
1A Penerbit Erlangga.
3. Disajikan berbagai alat ukur
volume zat padat dan zat cair al : mistar, gelas ukur
4. Secara kelompok peserta didik
diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan.
C. Penutup
Melalui diskusi, guru menyimpulkan :
1. Pengukuran secara langsung dilakukan
langsung dengan menggunakan alat, misalnya mengukur volume zat cair menggunakan
gelas ukur. Volume zat cair dapat langsung dilihat pada skala gelas ukur.
2. Pengukuran tidak langsung dilakukan menggunakan
alat kemudian dihitung menggunakan rumus.
3. Pengukuran luas bidang secara langsung
untuk benda yang tidak teratur bentuknya, dapat dilakukan dengan cara menaksir
luas bidang tersebut dengan menghitung banyaknya persegi pada kertas grafik.
4. Pengukuran luas bidang secara tidak
langsung untuk benda yang teratur
bentuknya, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus.
Luas = panjang x lebar
a. Persegi
panjang , L = p x l
b. Bujursangkar, L = sisi x sisi
c. Segitiga, L
= ½ sisi x tinggi
d. Lingkaran, L
= Л r 2
5. Pengukuran
volum benda padat secara tidak langsung untuk benda-benda yang teratur
bentuknya, dihitung dengan menggunakan rumus misalnya :
a. Balok : V
= p x l x t
b. Kubus :
V = sisi x sisi x sisi
c. Silinder
: V
= luas alas x tinggi atau ( Л r 2) x t
d. Kerucut
V = luas alas x ½ t atau
( Л r 2) x ½ t
e. Bola : V
= ½ Л r 2
6. Pengukuran
volume benda padat secara langsung untuk benda-benda yang tidak teratur
bentuknya, dengan menggunakan :
a. Dengan menggunakan
satu gelas ukur
b. Dengan menggunakan satu gelas berpancuran
dan satu gelas ukur
7. Pengukuran volume zat cair dilakukan dengan
gelas ukur
VIII. Sumber
dan Alat
A. Sumber : Buku
IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
B. Alat : Mistar,
gelas ukur, gelas berpancuran
IX. Penilaian
A. Pemahaman
dan Penerapan Konsep
1. Peserta
didik diminta untuk mengerjakan :
a. 1
km2 = …. m2
b. 1 mm2 =
…. m2
c. 1 km3 =
…. m3
d. 1 mm3 =
…. m3
2. Mengapa diperlukan satuan sistem
internasional?
3. Bgaiamna cara mengukur volume :
a. Sebuah gunting
dengan gelas ukur
b. Sebuah gunting dengan gelas
berpancuran
B. Kinerja Ilmiah
Guru menilai
selama jalannya percobaan baik sikap maupun keterampilan
yang dimiliki
peserta didik ketika mengukur luas benda baik secara langsung
maupun tidak
langsung, mengukur volume zat cair, volume benda padat baik
yang
teratur bentuknya maupun benda padat yang tidak teratur bentuknya
dengan beberapa
alat ukur volume al : mistar dan gelas ukur.
Mengetahui :
Guru Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran 4
Pertemuan 1
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Asam, Basa dan Garam
Submateri Pokok : Identifikasi Asam, Basa dan Garam
I. Standar Kompetensi
Memahami klasifikasi zat.
II. Kompetensi
Dasar
Mengelompokkan
sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalaui alat dan indikator
yang tepat.
III. Indikator
Mengidentifikasikan
sifat larutan asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang sesuai.
IV. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman dan Penerapan konsep
Peserta didik dapat
:
1. Menjelaskan pengertian asam, basa dan garam
2. Menjelaskan
sifat-sifat asam, basa dan garam
3. Mengidentifikasi asam,
basa dan garam
4. Memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan
sehari-hari berkaitan dengan sifat-sifat zat
B. Kinerja Ilmiah
Peserta
didik dapat :
Melakukan percobaan untuk menunjukkan bagaimana asam
bekerja.
VI. Metode
Pembelajaran
1. Pembelajaran langsung
2. Pembelajaran
koperatif
VII. Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Motivasi :
Guru
mengajukan pertanyaan :
“Pernahkan kamu memakan jeruk yang
rasanya asam? Atau pernahkan kamu merasakan licinnya sabun?”
Jika kamu menjawab “pernah“ berarti
kamu pernah berhubungan dengan asam dan basa. Bagaimana cara membedakan antara
sifat asam dan basa ?
Pengetahuan
prasyarat : Pernah melihat jeruk asam (jeruk nipis),
sabun, garam dapur
B. Kegiatan Inti
1. Peserta
didik membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
2. Masing
masing kelompok melakukan kegiatan “Mari Bereksperimen 4.1 halaman 65 – 66 buku
IPA SMP
3. Peserta didik secara kelompok menyelidiki
sifat asam, basa dan garam (membuktikan bahwa asama bersifat : elektrolit,
bersifat korosif, asam bereaksi dengan basa membentuk garam dan air)
4.
Secara kelompok peserta didik diminta
untuk menyimpulkan hasil percobaan.
C. Penutup
Melalui diskusi, guru menyimpulkan :
1. Kimia asam-basa berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh : kalau kita berolah raga asam laknat akan
dihasilkan sebagai hasil samping proses di dalam tubuh. Penimbunan asam laknat
dapat menyebabkan rasa sakit pada otot.
2. Rangkuman halaman 76 buku IPA SMP Jilid 1A
Penerbit Erlangga
VIII. Sumber
dan Alat
A. Sumber : Buku
IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
B. Alat/Bahan : Ca (OH)3 (pualam), air soda, baterai, kabel,
lampu 3 volt, NaOH (Natrium hidroksida), NaCl (Natrium khlorida), CH3 COOH (asam asetat)
IX. Penilaian
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik diminta untuk menjawab
pertanyaan :
1. Mengapa asam, basa dan garam bersifat
elektrolit?
2. Sebutkan contoh tiga sam, basa dan garam
serta keguanaannya!
3. CuCO3 merupakan tembaga, apakah senyawa inibertindak
sebagai asam atau basa dalam larutan?
B. Kinerja Ilmiah
Guru menilai selama jalannya
percobaan baik sikap maupun ketrampilan
yang dimiliki peserta didik ketika melakukan percobaan untuk
menunjukkan :
1. Bahwa massa tidak mengalami perubahan selama
terjadi reaksi
2. Bagaimana asam bekerja.
Mengetahui : Guru
Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….
Pertemuan 2
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Asam, Basa dan Garam
Submateri Pokok : Sifat Asam, Basa dan Garam
I. Standar Kompetensi
Memahami klasifikasi zat.
II. Kompetensi
Dasar
Mengelompokkan
sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalaui alat dan indikator
yang tepat.
III. Indikator
Mengelompokkan
bahan bahan dilingkungan sekitar berdasarkan asam, basa dan garam.
IV. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman dan
Penerapan konsep
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan
pengertian asam, basa dan garam
2. Menjelaskan
sifat-sifat asam, basa dan garam
3.
Memberikan contoh asam, basa dan garam
sehari-hari
4. Memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan
sehari-hari berkaitan dengan sifat-sifat zat
B. Kinerja Ilmiah
Peserta
didik dapat :
Melakukan percobaan untuk menunjukkan bagaimana asam
bekerja.
VI. Metode
Pembelajaran
1. Pembelajaran langsung
2. Pembelajaran
koperatif
VII. Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Motivasi :
Guru mengajukan pertanyaan :
“Pada pembahasan yang lalu kamu telah
mempelajari tentang sifat asam dan basa. Bagaimana cara mengidentifikasi asam
dan basa?”
Pengetahuan prasyarat :
Sifat asam dan basa
B. Kegiatan Inti
1. Peserta
didik membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.
2. Peserta didik secara kelompok diminta untuk
melakukan kegiatan “ Mengidentifikasi asam dan basa dengan kertas lakmus “
3. Secara kelompok peserta didik diminta untuk menyimpulkan hasil
percobaan.
C. Penutup
Melalui diskusi, guru menyimpulkan :
1. Warna lakmus dalam larutan yang bersifat
asam, basa dan netral
Indikator
|
Larutan
asam
|
Larutan
basa
|
Larutan
netral
|
Lakmus
merah
|
Merah
|
Biru
|
Merah
|
Lakmus
biru
|
Merah
|
Biru
|
Biru
|
2. Warna lakmus dalam larutan indicator dalam
larutan yang bersifat asam, basa dan netral
Indikator
|
Larutan
asam
|
Larutan
basa
|
Larutan
netral
|
phenoptalin
|
Tidak
berwarna
|
Merah
|
Tidak
berwarna
|
Metil
jingga
|
Merah
|
Kuning
|
Kuning
|
Metil
merah
|
Merah
|
Kuning
|
Kuning
|
VIII. Sumber
dan Alat
A. Sumber : Buku
IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
B. Alat/Bahan : Kertas lakmus merah dan biru, larutan asam dan
basa, phenoptalin, metil jingga, metil merah
IX. Penilaian
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik
diminta untuk menjawab pertanyaan :
1. Bagaimana cara kertas lakmus untuk
membedakan sifat asam dan basa?
2. Mengapa
larutan netral tidak mengubah warna kamus?
3. Apakah perbedaan phenoptalin dan Metil
jingga dalam menentukan larutan asam atau basa?
B. Kinerja Ilmiah
Guru
menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan
yang dimiliki
peserta didik ketika melakukan percobaan untuk menunjukkan :
1. Mengidentifikasi larutan asam dan basa
dengan kertas lakmus!
2. Mengidentifikasi larutan asam dan basa
dengan phenoptalin dan Metil jingga!
Mengetahui : Guru
Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 5
Satuan
Pendidikan : SMP KRISTEN 4 KALABAHI
Mata
Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII/1
Materi
Pokok : Klasifikasi Zat
Submateri
Pokok : Unsur, Senyawa dan Campuran
I. Standar Kompetensi
Memahami klasifikasi zat.
II. Kompetensi
Dasar
Membandingkan
sifat unsur, senyawa, dan campuran.
III. Indikator
A. Menjelaskan aturan penulisan lambang unsur
B. Menuliskan nama
dan lambang unsur
C. Menuliskan nama dan rumus kimia
sederhana
D. Menentukan nama
senyawa dan rumus kimia senyawa sederhana
IV. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
V. Tujuan Pembelajaran
A. Pemahaman dan
Penerapan Konsep
Peserta didik dapat
:
1. Mengklasifikasikan zat menjadi
unsur dan senyawa
2. Menunjukkan aturan penulisan lambang unsur
3. Menuliskan nama dan lambang unsur
berdasarkan aturan penulisan lambing unsur
4. Menuliskan
rumus kimia senyawa
B. Kinerja Ilmiah
-
VI. Metode Pembelajaran
1. Pembelajaran langsung
2. Pembelajaran koperatif
3. Pembelajaran presentasi
VII. Langkah Pembelajaran
Pertemuan
1 (2 x 40”)
A. Pendahuluan
Motivasi dan
Apersepsi :
Menunjukkan sebatang besi dan
segelas air, guru menanyakan kepada peserta didik “Apa perbedaan antara besi
dengan air?
Prasyarat
Pengetahuan : Sifat sifat zat pada umumnya
B. Kegiatan Inti
1. Guru membimbing peserta didik membentuk
kelompok kooperatif
2. Secara berkelompok peserta
didik mendiskusikan perbedaan antara besi dengan air ditinjau dari zat
penyusunnya dan mengkomunikasikan kepada kelompok lain didepan kelas, dengan
ditanggapi oleh kelompok lain.
3. Guru memberikan tanggapan terhadap jawaban peserta didik dan
menginformasikan jawaban yang benar.
4. Masih dalam kelompok kooperatif, peserta didik mendiskusikan
aturan penulisan nama dan lambang kimia unsur, membuat kesimpulan sementara dan
mengkomunikasikannya dan peserta didik kelompok lain menanggapi.
5. Guru memberikan tanggapan terhadap jawaban peserta didik dan
menginformasikan jawaban yang benar.
C. Penutup
1. Guru memandu peserta didik membuat rangkuman
hasil belajar
2. Guru memberikan tes untuk mengetahui kedalaman daya serap peserta
didik terhadap materi pembelajaran.
3. Menyampaikan kepada peserta didik bahwa materi pembelajaran
selanjutnya sangat berkaitan dengan unsur
Pertemuan 2 ( 1 x 40”)
A. Pendahuluan
Motivasi dan Apersepsi :
Secara klasikal guru
mengajukan pertanyaan kepada peserta
didik :
Bagaimana cara penulisan
jika dua atau lebih unsur digabungkan (direaksikan)?
Prasyarat
Pengetahuan : Nama nama unsur kimia yang sering disebutkan orang awan, seperti
Oksigen, Karbon dioksida dan sebagainya
B. Kegiatan Inti
1. Secara kelompok mendiskusikan aturan
penulisan nama dan rumus kimia senyawa kimia sederhana
2. Kelompok-kelompok peserta didik mengkomunikasikan dengan cara presentasi di
depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain.
3. Guru memberikan tanggapan terhadap jawaban
peserta didik dan menginformasikan jawaban yang benar.
C. Penutup
1. Memandu
peserta didik membuat rangkuman materi bahan ajar.
2. Memberikan
latihan soal-soal untuk mengecek seberapa jauh materi telah dikuasi oleh
peserta didik.
VIII. Sumber dan Alat
A. Sumber : Buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga
B. Alat
: Komputer ( Laptop ) +
LCD atau OHP
IX. Penilaian
A. Pemahaman dan Penerapan Konsep
Peserta didik mengerjakan Soal Latihan
Ulangan Bab 5 halaman 92 – 94 buku IPA SMP Jilid 1A Penerbit Erlangga.
B. Kinerja Ilmiah
Guru menilai selama jalannya percobaan
baik sikap maupun ketrampilan yang
dimiliki peserta didik ketika melakukan percobaan Mari Bereksperimen 5.1
dan 5.2
Mengetahui : Guru
Mata Pelajaran,
Ka. SMP Kristen 4 Kalabahi
Yustinus Duka, Amd. Pd John Laalobang, S.Si.
NIP. ………………………… NIP.
……………….